Cara Kerja Wowon Cs Jerat Belasan TKW Korban Penggandaan Uang Sudah Seperti MLM
Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi/ Foto: Antara

Bagikan:

BEKASI - Polisi terus mendalami kasus pembunuhan berantai dengan 3 orang tersangka, Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin. Setelah menjalan sejumlah pemeriksaan, telah diketahui bahwa Wowon Cs juga menipu 11 orang tenaga kerja wanita (TKW) dengan modus penganggandaan uang.

Bahkan cara kerja Wowon Cs menipu TKW seperti sistem Multi Level Marketing (MLM).

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi menerangkan proses aliran dana yang dilakukan para tersangka ini seperti MLM atau pemasaran berjenjang.

Untuk meyakinkan para korbannya, Wowon memperlihatkan kemewahan, seperti rumah mewah dan mobil mewah kepada korbannya hasil kerjanya selama ini. Padahal, semua itu bukan milik Wowon.

“Berdasarkan pemeriksaan seorang saksi, untuk meyakinkan daripada saudara-saudara kita TKW ini untuk mengirimkan uang terus ke tersangka ini, ada salah satu yang datang kepada Wowon ditunjukkan ini rumahnya, ini mobilnya,” kata Hengki kepada wartawan, Selasa, 24 Januari.

“Setelah ditelusuri itu adalah mobil dan rumah milik orang lain. Tapi untuk meyakinkan supaya korban tetap mengirimkan,” sambungnya.

“Aliran dana ini dari beberapa korban TKW, total ya. Secara keseluruhan kurang lebih Rp1 miliar. Kemudian juga sistemnya ini adalah seperti MLM. Ini yang sedang kami telusuri betul. Maksudnya seperti ini, mereka ada downline, jadi dari si Siti misalnya, ini mengajak temannya lagi supaya mengirim yang ke ini, supaya bisa digandakan dan sebaginya. Jadi seperti MLM.” terangnya.

Dalam proses pengirimannya dana tersebut, lanjut Hengky, para korban mengunakan sejumlah metode. Tak terkecuali metode yang digunakan pelaku yakni menggunakan pengiriman melalui rekening.

“Ada dua jenis melalui rekening maupun melalui Western Union atau sejenis wesel yang bisa diambil di kantor pos, di kantor Pegadaian, dan lain sebagainya,” ucapnya.

“Pola penipuan kepada para korban awalnya bertemu dengan tersangka Wowon. Kemudian tersangka Wowon ini bisa seolah-olah merubah jumlah uang yang ada dalam amplop. Misalnya seribu tiba-tiba dibuat sedemikian rupa isinya bisa menjadi sepuluh ribu,” pungkasnya.