Cerita Hana TKW yang Nyaris Jadi Korban ke-10 Serial Killer, Diselamatkan Hujan Deras
Ilustrasi/ Foto: Jehan/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Seorang tenaga kerja wanita (TKW), Hana, hampir menjadi korban pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Cs. Yang miris, sebagian hartanya sudah habis diserahkan kepada mereka.

Cerita Hana yang hampir menjadi ke sepuluh itu bermula saat tiba di Indonesia setelah bekerja di Arab Saudi. Ia mendatangi rumah tersangka Dedi di Cianjur. Tujuan menuntut hasil penggandaan uang yang dijanjikan.

"Namun pada saat itu tidak ada kepastian hingga kemudian Hana kembali pulang," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga saat dihubungi, Kamis, 26 Januari.

Tak lama kemudian, ada pesan masuk di ponsel Hana. Ia diminta datang lagi ke rumah tersangka Dede pada 28 atau 29 Desember.

Dalam pesan itu, Dede akan mengantarkan Hana ke rumah tersangka Dulloh. Sebab, uang yang sudah digandakan itu ada di sana.

"Namun pada pada tanggal tersebut karena hujan deras sehingga Hana tidak jadi ke Cianjur," sebutnya.

Hana baru bisa mendatangi rumah Dede pada Minggu 8 Januari. Tapi, ia lagi-lagi tak bertemu dengan tersangka.

Dari informasi yang didapat, Dede sudah satu pekan tak pulang ke rumah. Sehingga, Hana pun memutuskan untuk pulang.

Ternyata, dari hasil pemeriksaan, Dede mengaku mengajak Hana bertemu itu bertujuan untuk menghabisi nyawanya. Beruntung pertemuan itu tak pernah terjadi.

"Diketahui dari keterangan Dede bahwa terkait dengan kedatangan Hana tanggal 28 atau 29 tersebut adalah rencananya akan dieksekusi oleh Dulloh," ungkap Panjiyoga.

Hanya saja, tak dirinci mengenai rencana dan metode yang dipilih para tersangka itu untuk mengeksekusi Hana. Alasannya, proses pendalaman masih dilakukan.

Sebelumnya, 11 TKW telah menjadi korban penipuan para tersangka pembunuhan berantai serial killer.

Adapun, ketiga tersangka yakni, Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Dulloh, dan M Dede Solehudin.

Para korban mengirim uang menggunakan dua cara yakni melalui transfer rekening dan wesel internasional. Melalui rekening maupun wesel tersebut, penyidik melakukan inventarisasi berapa jumlah korban penipuan.

"Sementara ada 11 orang TKW korban penipuan yang mengirim uang ke tersangka," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.

Sementara untuk korban pembunuhan Wowon Cs berjumlah 9 orang. Jumlah itu merujuk pada temuan kerangka manusia dalam lubang yang berada di Cianjur dan Garut.