JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta pejabat daerah untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mengingat tahun ini Indonesia mengalami musim kemarau kering.
"Saya berharap semua pimpinan daerah yang mempunyai hutan rawan dengan kebakaran supaya dari sekarang waspada," ujarnya saat konferensi pers Kesiapsiagaan Menghadapi Karhutla 2023 di Graha BNPB, Jakarta dilansir ANTARA, Rabu, 25 Januari.
Mahfud mengungkapkan sempat ada gurauan ketika sudah menjelaskan tahun politik biasanya orang-orang lalai karena banyak yang kerja politik membuat mereka kurang waspada.
Dia menginginkan agar gurauan itu tidak terjadi dan Indonesia tetap mempertahankan prestasi nasional atas kasus kebakaran hutan dan lahan yang semakin sedikit.
Menurutnya, selama beberapa tahun terakhir pemerintah sepi gugatan dan protes dari masyarakat global karena Indonesia berhasil mengendalikan kebakaran hutan dan lahan sehingga tidak mengganggu warga negara lain dan wilayah negara lain.
Meskipun sempat ada kasus kebakaran hutan dan lahan, katanya, cepat teratasi sehingga tidak sampai menimbulkan sesak napas berlebihan terhadap masyarakat.
"Sekali lagi saya imbau atau meminta kepada forkopimda (forum koordinasi pimpinan daerah) untuk waspada dan terus berkomunikasi dengan BNPB kalau ada apa-apa karena saya lihat BNPB 24 jam siap berkomunikasi dengan daerah untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan jika terjadi sesuatu," kata Mahfud.
Dia meminta perusahaan yang bergerak dalam bisnis pengelolaan hutan untuk ikut menjaga hutan dan lahan agar tidak terbakar karena kebakaran bisa menimbulkan kerugian bagi perusahaan hingga publik.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengklaim data luas wilayah yang terdampak kebakaran hutan dan lahan mengalami menurun pada tahun 2022. Angka penurunan itu terjadi sebanyak 43 persen bila dibandingkan area yang terbakar pada tahun 2021.
BACA JUGA:
Berdasarkan data tersebut, luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mencapai 204.896 hektare pada tahun 2022, 358.864 hektare pada 2021, 296.942 hektare pada 2020, dan 1,64 juta hektare pada 2019.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan sejumlah strategi untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan di Indonesia dari mulai operasi darat hingga udara.
Operasi darat yang dilakukan adalah memadamkan titik api sebelum membesar. Kegiatan itu dilakukan bersama TNI-Polri serta personel KLHK yang sangat besar dan banyak jumlahnya.
Adapun operasi udara yang didukung BNPB adalah menggunakan helikopter patroli maupun helikopter water bombing yang menyiram pakai air dengan campuran kimia sehingga api segera padam.