JAKARTA - Komisi C DPRD DKI Jakarta meminta Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) melakukan merger atau penggabungan sejumlah anak perusahaan milik PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Terdapat 7 anak usaha PT Jakpro yang selama ini menopang bisnis PT Jakpro, yakni PT PMJ Land, PT Jakarta Konsultindo, PT LRT Jakarta, PT Jakarta Utilitas Propertindo, PT Jakarta Infrastruktur Propertindo, Jakarta Oses Energi, PT Jakarta Solusi Lestari.
Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Rasyidi menilai, sampai saat ini anak perusahaan Jakpro seakan menambah beban perusahaan milik daerah lantaran terus merugi.
Padahal, Pemprov DKI terus mengucurkan penyertaan modal daerah (PMD) lewat APBD, tak kurang dari Rp1 triliun kepada Jakpro setiap tahunnya. Hal ini diungkapkan Rasyidi dalam rapat kerja bersama BP BUMD dan direksi Jakpro pada Kamis, 19 Januari.
“Dari pemaparan mereka kami melihat sepertinya ada (anak usaha) yang perlu digabungkan. Misalnya ada anak perusahaan yang tugasnya cuma menyewakan rumah, nyewakan lahan, cuma itu. Jadi, kami menyampaikan kepada kepala BP BUMD supaya kalau memungkinkan untuk harus digabungkan ya gabungkan saja,” kata Rasyidi, dikutip dalam laman resmi DPRD DKI Jakarta, Jumat, 20 Januari.
Menurut Rasyidi, cakupan usaha Jakpro berserta tujuah anak perusahaannya terlalu besar. Sehingga, menurut DPRD, sering kali Jakpro tidak fokus dalam melaksanakan pembangunan yang ditugaskan oleh pemerintah daerah.
“Dari hasil apa yang disampaikan mayoritas anggota Komisi C bahwa sebenarnya Jakpro itu belum dapat apa-apa. Mereka baru berusaha kira-kira dua atau tiga tahun lagi baru sehat. Sekarang itu sebetulnya tidak sehat, belum sehat dari segi keuangan. Perusahaan ini terlalu besar. Sehingga tidak fokus," tutur Rasyidi.
Menjawab hal itu, Plt. Kepala BP BUMD DKI Jakarta Fitri Rahadiani menyebut pihaknya tengah memetakan koor bisnis masing-masing anak usaha PT Jakpro sehingga anak-anak usaha PT Jakpro bisa fokus pada bidang bisnis masing-masing, termasuk di antaranya merger anak-anak usaha Jakpro.
BACA JUGA:
“Kayak PMJ Land punya bisnis SPBU. Sebenarnya layaknya dimana sih. Apakah di PT Jakarta Oases Energi. Jadi kita petain satu-satu. Misalnya bisnis parkir, sebenarnya layaknya dimana sih. 2023 ini kita kaji anak-anak usaha Jakpro,” ungkap Fitria.