Kader PKB Cek <i>Followers</i> Tak Sesuai Pengakuan Ridwan Kamil Punya 30 Juta Pengikut Medsos untuk Kemenangan Golkar
Waketum Golkar bidang Penggalangan Pemilih dan Pemenangan Pemilu, Ridwan Kamil (Nailin-VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kader PKB Umar Hasibuan mengkritik pernyataan Waketum DPP Golkar bidang Penggalangan Pemilih dan Pemenangan Pemilu Ridwan Kamil (RK) yang mengaku akan memenangkan partainya dengan modal pengikut di media sosial.

Umar menilai, peran media sosial termasuk instrumennya dalam mendekati konstituen untuk kampanye politik tidak akan berkontribusi pada perolehan jumlah suara saat Pemilu 2024. Menurutnya, politik hal nyata berbeda dengan medsos yang bergerak di dunia maya.

"Pak RK yang namanya followers nggak ngaruh. Karena media sosial adalah dunia maya. Ada akun fake, ada yang nyata. Berpolitik itu nyata," ujar Umar Hasibuan yang dikutip dari akun Twitter-nya @Umar_Syadat770, Jumat, 20 Januari.

Umar pun bertanya-tanya dengan RK yang mengaku punya modal 30 juta pengikut di media sosial untuk menjalankan tugasnya di Golkar. Nyatanya, kata dia, angka followers RK tidak seperti yang disebutkannya.

Dari hasil penelusuran VOI pada Jumat, 20 Januari pukul 08.47 WIB, followers Instagram RK sebanyak 19,8 juta. Sedangkan pengikut RK di Twitter hanya 5,4 juta. Jika digabungkan maka pengikut medsos RK hanya 25,2 juta, tak sampai 30 juta seperti yang diakui eks Wali Kota Bandung itu.

"IG nya 19 juta dan Twitternya 5 juta. Terus kok bisa dia bilang followersnya 30 juta sebagai modal dia masuk Golkar?" tanya Umar.

Sebelumnya, Ridwan Kamil atau RK menyatakan akan memanfaatkan medsos untuk menarasikan Partai Golkar. Menurutnya, sebanyak 30 juta pengikutnya di Instagram bisa menjadi modal menjalankan tugas co-chair pemenangan pemilu yang diberikan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

"Followers saya 30 juta. Itu aja sudah jadi modal," kata Ridwan Kamil di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu, 18 Januari, malam.

RK menjelaskan, akan mengunggah soal Partai Golkar dengan narasi yang cerdas dan persuasif. Dia yakin, akan ada pengikut media sosialnya yang 'nyangkut' dari unggahannya itu.

"Saya posting sehari sekali atau dua kali sehari tentang Golkar, ada lah yang nyangkut-nyangkut kan. Karena saya pasti menarasikannya dengan lebih cerdas dan lebih persuasif," katanya.