ACEH - Dinas Kesehatan Aceh menyebut sebanyak 1,1 juta usia 0-12 tahun di provinsi itu telah mendapatkan imunisasi polio tetes selama pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio, sebagai respons Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus polio atau lumpuh layu di Aceh.
“Capaian seluruh Aceh sudah 93,7 persen atau 1.141.540 anak yang sudah diteteskan polio dari target 1.217.939 anak,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Iman Murahman di Banda Aceh, Antara, Senin, 16 Januari.
Iman mengatakan, pelaksanaan Sub PIN polio di provinsi berjulukan Tanah Rencong itu menyusul ditemukan kasus lumpuh layu tipe dua di Kabupaten Pidie, sehingga Kemenkes menetapkan menjadi kejadian luar biasa polio.
Dari 23 kabupaten/kota di Aceh, hanya tiga daerah dengan capaian yang masih di bawah 90 persen, namun sudah di atas 80 persen, yaitu Kabupaten Simeulue 82,5 persen dari target 24.029 anak, Kota Lhokseumawe 83,1 persen dari target 47.186 anak, dan Aceh Utara 85,5 persen dari target 143.282 anak.
“Sedangkan yang kabupaten/kota lain sudah di atas 90 persen. Sebagian besar memang sudah di atas 95 persen, sehingga Aceh jadinya sudah hampir 94 persen untuk capaian Sub PIN polio untuk putaran pertama, karena nanti kita juga ada putaran kedua,” katanya.
Secara target, menurut Iman, organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan 90 persen, sehingga dengan kondisi capaian imunisasi polio Aceh saat ini, maka sebagian wilayah Aceh sudah tergolong daerah yang mencapai target.
“Memang sesuai dengan target WHO sebenarnya 90 persen ya. Jadi kalau di angka 90 persen, memang sebagian besar, bahkan sudah 20 kabupaten/kota sudah mencapai target ya,” katanya.
Sebelumnya, kata Iman, Kemenkes mengeluarkan surat edaran agar daerah dengan capaian di bawah 90 persen untuk melanjutkan sweeping ke desa-desa, dalam upaya memberikan imunisasi polio kepada anak.
Kendati demikian, hingga saat ini masih ada daerah yang tetap terus melakukan sweeping untuk menyelesaikan jadwal imunisasi yang telah ditetapkan di masing-masing daerah.
BACA JUGA:
“Salah satunya seperti Aceh Besar, masih tetap jalan (sweeping) mereka, mereka menghabiskan jadwal yang sudah disusun, kalau anak-anak belum diteteskan polio maka dituntaskan oleh mereka,” katanya.