Masih Rendah! Imunisasi Campak Rubella di Aceh Baru Menyasar 52.316 Anak dari Target 1,4 Juta
Balita mendapat vaksin imunisasi polio pada realisasi program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di posyandu Gampong Lambhuk (Via ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 52.316 orang atau 3,6 persen dari kalangan anak di Provinsi Aceh telah mendapatkan imunisasi campak rubella selama program nasional tentang Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), menurut Dinas Kesehatan Aceh.

"Capaian untuk campak dan rubella ini masih sangat rendah karena target di kita juga tinggi, yaitu 1,4 juta anak,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh Iman Murahman di Banda Aceh, Antara, Rabu, 15 Juni.

Iman menjelaskan, pencanangan program BIAN di Aceh mulai dilakukan pada akhir Mei lalu. Tidak hanya menyasar anak untuk mendapatkan imunisasi campak dan rubella, tatapi juga mengejar cakupan dosis polio dan DPT-HB-Hib bagi anak yang terlewatkan.

Untuk imunisasi polio tetes (OPV) baru mencapai 10.214 anak atau 5 persen dari target 217.587 anak, kemudian imunisasi polio suntik (IPV) baru 2.376 anak atau 0,8 persen dari target 342.614 anak

Serta imunisasi DPT-HB-Hib baru 3.651 anak atau 1,8 persen dari target 214.051 anak.

Untuk polio tetes, polio suntik dan DPT-HB-Hib ini tidak terlalu banyak targetnya, mudah-mudahan bisa tercapai, kata Iman.

Menurut Iman,, cakupan imunisasi program BIAN ini rendah tidak lepas dari masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap, baik campak rubella, polio hingga DPT-HB-Hib.

Apalagi, kata Iman, saat ini anak-anak juga sudah dalam masa libur semester sekolah, sehingga menjadi kendala untuk menggencarkan imunisasi dalam program BIAN, ketika anak-anak tidak berada di sekolah.

Padahal imunisasi juga penting untuk mencegah berbagai penyakit, seperti campak rubella, pertusis, difteri, yang memang kini sudah banyak kasus, sedangkan cakupan imunisasi di Aceh sangat rendah.

“Seperti kita ketahui saat ini campak rubella ada dimana-mana, pertusis juga sudah muncul lagi maka penting untuk dicegah melalui imunisasi,” kata Iman.

Program BIAN di Aceh ditargetkan selesai pada akhir Juni 2022. Namun dengan capaian ini Pemerintah Provinsi Aceh masih harus melanjutkan hingga Juli, sebelum dilanjutkan tahap kedua untuk wilayah Pulau Jawa dan Provinsi Bali.

Sehingga, kata dia, pada Juli mendatang pihaknya harus melakukan tindakan sweeping atau turun ke rumah-rumah untuk melakukan penyuntikan imunisasi campak rubella maupun polio suntik dan tetes serta DPT-HB-Hib.

Mudah-mudahan di Juli 2022 kita sudah mulai kegiatan sweeping, dan akan melihat capaian di Agustus 2022 bisa mencapai di atas 50 persen, katanya.