JAKARTA - Pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada Hari Jumat, Belarusia dapat memasuki konflik di Ukraina jika Kyiv memutuskan untuk "menyerang" salah satu negara.
Rusia menggunakan Belarusia sebagai batu loncatan untuk menyerang Ukraina pada Februari 2022, dan sejak Oktober telah mengerahkan pasukan di Belarusia untuk latihan militer bersama.
Kedua negara sejak itu sepakat untuk mengintensifkan kerja sama militer mereka, meningkatkan kekhawatiran Moskow dapat menggunakan sekutu dekatnya untuk melancarkan serangan baru ke Ukraina dari utara.
Dalam sebuah wawancara dengan media pemerintah, pejabat Kementerian Luar Negeri Aleksey Polishchuk mengatakan, latihan bersama Rusia dengan Belarusia dirancang untuk mencegah eskalasi, tetapi memperingatkan bahwa Belarusia dapat bergabung dalam konflik Ukraina jika mereka atau Rusia diserbu.
"Dari sudut pandang hukum, penggunaan kekuatan militer oleh rezim Kyiv atau invasi wilayah Belarusia atau Rusia oleh angkatan bersenjata Ukraina adalah alasan yang cukup untuk tanggapan kolektif," kata Polishchuk kepada kantor berita TASS, seperti melansir Reuters 13 Januari.
Dia menambahkan, bagaimanapun, terserah kepada para pemimpin kedua negara, apakah mereka akan membuat keputusan itu.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Hari Rabu, negaranya harus "siap" di perbatasannya dengan Belarusia, tetapi sejauh ini dia hanya melihat "kata-kata" yang datang dari tetangganya.
"Kami tidak melihat sesuatu di sana, namun demikian kami harus siap baik di perbatasan maupun di daerah," ujar Presiden Zelensky.