Bagikan:

JAKARTA - Robert Hur siap menjalankan tugas yang diberikan kepadanya dari Jaksa Agung Amerika Serikat, untuk melakukan penyelidikan dengan adil dan tidak memihak, terkait penemuan dokumen sensitif pemerintah di bekas kantor dan kediaman Presiden Joe Biden.

Jaksa Agung AS Merrick Garland pada Hari Kamis menunjuk Robert Hur sebagai jaksa khusus, untuk menyelidiki apakah Presiden Joe Biden telah menangani dokumen sensitif pemerintah secara tidak benar.

Robert Hur akan bertindak sebagai jaksa kuasi-independen untuk menentukan, apakah dokumen rahasia dari masa Biden sebagai wakil presiden telah disimpan secara tidak benar di kediamannya di Delaware dan di bekas kantornya di lembaga pemikir di Washington, kata Jaksa Agung Garland, melansir Reuters 13 Januari.

Lebih jauh Garland juga mengatakan, Hur akan memeriksa "apakah ada orang atau entitas yang melanggar hukum." Sementara, Gedung Putih berjanji untuk bekerja sama.

Hur adalah Jaksa AS di Maryland selama pemerintahan Presiden Donald Trump dan terakhir menjabat sebagai mitra litigasi di firma hukum Gibson, Dunn & Crutcher.

Dia diangkat oleh Trump pada 2018 sebagai kepala petugas penegak hukum federal di Maryland, dan meninggalkan posisi itu dengan berakhirnya kepresidenan Trump pada awal 2021.

Di bawah Hur, kantor Jaksa AS Maryland menuntut kasus mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Harold Martin, yang mencuri sejumlah besar materi rahasia dari badan intelijen AS.

Pada saat itu, para pejabat menyebutnya sebagai pelanggaran terbesar informasi rahasia AS yang pernah tercatat. Pada 2019, Martin dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara.

Lulus dari Stanford Law School dan Harvard College, Hur menjabat sebagai asisten utama Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein sebelum pengangkatannya sebagai Jaksa AS di Maryland. Dia juga menjadi panitera untuk mendiang Ketua Mahkamah Agung AS William Rehnquist.

"Saya akan melakukan penyelidikan yang ditugaskan dengan penilaian yang adil dan tidak memihak," ujar Hur dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pengangkatannya sebagai jaksa khusus.

Dia menambahkan, dirinya bermaksud "untuk mengikuti fakta dengan cepat dan menyeluruh, tanpa rasa takut atau bantuan."

Hur diketahui menerima Penghargaan Kejaksaan Agung untuk "kinerja unggul dan memuaskan sebagai jaksa" selama masa jabatan sebagai asisten jaksa AS di Distrik Maryland dari 2007 hingga 2014. Dia juga seorang pembantu Christopher Wray di Departemen Kehakiman, sebelum penunjukan Wray untuk memimpin FBI.

"Rob sudah ada cukup lama. Dia tahu apa yang dia hadapi," kata Rosenstein kepada CNN pada Hari Kamis setelah penunjukan Hur sebagai jaksa khusus.