JAKARTA - Penasihat Gedung Putih dan Secret Service mengatakan pada Hari Senin, tidak ada catatan pengunjung untuk rumah Presiden Joe Biden di Wilmington, Delaware, di mana dokumen rahasia ketika dia masih menjabat sebagai wakil presiden diketemukan, lantaran itu kediaman pribadi.
"Seperti setiap Presiden dalam beberapa dekade sejarah modern, tempat tinggal pribadinya bersifat pribadi," kata kantor Penasihat Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 17 Januari.
Sementara Secret Service, yang bertugas melindungi presiden saat ini dan masa lalu serta keluarga mereka, tidak "secara mandiri menyimpan catatan pengunjung sendiri, karena itu adalah kediaman pribadi," kata juru bicara agensi Anthony Guglielmi.
Sebelumnya, Ketua Komite Pengawas Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Republik, James Comer, pada Hari Minggu meminta catatan pengunjung ke rumah Presiden Biden di Wilmington, setelah dokumen rahasia ditemukan di ruang kerja dan garasinya di sana.
Partai Republik berusaha membandingkan kasus dokumen Biden dengan kasus mantan Presiden Donald Trump, yang menghadapi penyelidikan kriminal federal, tentang bagaimana dia menangani dokumen rahasia setelah meninggalkan Gedung Putih pada tahun 2021.
Partai Demokrat tidak berhasil mencari log pengunjung untuk rumah Trump di Florida selama bertahun-tahun.
Pakar hukum telah mencatat perbedaan antara kedua kasus tersebut. Gedung Putih mengatakan tim Presiden Biden telah menyerahkan dokumen yang ditemukannya. Sementara, Trump telah menolak melakukannya sampai pencarian FBI pada bulan Agustus di rumahnya di Palm Beach, Florida.
Diketahui, tim hukum Presiden Biden mengatakan telah menemukan dokumen rahasia yang berkaitan dengan masanya sebagai wakil presiden di bawah Presiden Barack Obama, di rumahnya di Delaware dan di Washington.
BACA JUGA:
Materi di bekas kantornya di lembaga think tank ditemukan pada November, pengungkapannya dipublikasikan setelah laporan CBS News pekan lalu. Pengacaranya pada Hari Sabtu melaporkan penemuan lima halaman tambahan di rumahnya.
Sementara itu, Jaksa Agung AS Merrick Garland pada Hari Kamis pekan lalu, menunjuk jaksa khusus untuk menyelidiki penanganan Presiden Biden terhadap dokumen pemerintah yang sensitif.
Diketahui, jaksa khusus terpisah sedang menyelidiki penanganan Trump terhadap dokumen rahasia, serta upayanya yang gagal untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilihan tahun 2020.