YOGYAKARTA – Fakta Anton Gobay (AG), Warna Negara Indonesia (WNI) yang ditangkap oleh polisi Filipina gegara membawa belasan pucuk senjata api dan magazine secara ilegal dapat disimak pada artikel berikut ini.
Anton ditangkap bersama dengan dua orang warga lokal bernama Michael Tino (25 thn) dan Jimmy Desales Abolde (53 thn) di wilayah Sarangani, Filipina pada Sabtu, 7 Januari 2023.
Hasil penyelidikan sementara menyatakan, sejata api yang dibawa oleh Anton Gobay bakal digunakan untuk mendukung Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
"AG mengaku akan membawanya ke Papua untuk mendukung kegiatan organisasi Papua. Iya KKB," ujar Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti saat dikonfirmasi, beberapa waktu yang lalu.
Fakta Anton Gobay
Dihimpun VOI, dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta penangkapan Anton Gobay di Filipina.
- Berprofesi Sebagai Pilot
Sosok Anton Gobay yang ditangkap oleh Kepolisian Filipina di Provinsi Sarangani—sekitar 2 jam dari Manila—rupanya berprofesi sebagai pilot.
“Hasil interogasi, pekerjaan yang bersangkutan adalah pilot, yang bekerja di Filipina," ucap Krishna.
- Bawa Belasan Pucuk Senjata Api
Anton Gobay ditangkap bersama dua orang warga lokal ketika sedang menaiki tricyle (sejenis becak). Mereka diberhentikan oleh aparat keamanan Filipina ketika mencoba melewati pos penjagaan terpadu.
Dalam penangkapatan tersebut, didapati sejumlah senjata laras panjang yang disimpan di dalam 2 buah koper, seperti 10 unit Colt AR-15 Para Riffle 9 mm, 20 buah magazine, dan 10 senjata yang belum dirakit.
Ketika ditanya soal kelengkapan dokumen, Anton Gobay tidak dapat menunjukkannya ke petugas. Atas dasar ini, Anton bersama dua warga lokal yang ditangkap, digiring ke kantor polisi Kiamba untuk dilakukan pemeriksaan dan investigasi lebih lanjut.
Menurut Irjen Krishna Murti, Anton Gobay bisa mendapatkan senjata api itu dengan cara membeli dari seseorang di kawasan Danao City, Provinsi Cebu, Filipina.
Namun, penjual senpi ilegal itu belum diketahui identitasnya. Sehingga, Anton Gaboy masih diperiksa intensif untuk kepentingan pengembangan.
"Sepuluh pucuk senpi laras panjang jenis M4 kaliber (5.56) senilai 50.000 Peso, tanpa amunisi, dua pucuk senpi laras pendek merek Ingram (9mm) senilai 45.000 Peso tanpa amunisi," kata Krishna.
BACA JUGA:
- Anton Gobay Diduga Memasok Senjata untuk KKB Papua
Irjen Krishna Murti menyebut Anton Gobay bakal membawa senjata api ilegal ke Papua untuk diberikan ke KKB Papua.
"AG mengaku akan membawanya ke Papua untuk mendukung kegiatan organisasi Papua," kata Krishna.
- Pernah Foto Bareng Lukas Enembe
Setelah penangkapan Anton Gobay, beredar foto Gubernur Papua Lukas Enembe berfoto bersama sejumlah pilot. Satu di antaranya ada Anton Gobay, berdiri di belakang tak jauh dari posisi Lukas Enembe yang duduk di tengah.
Terkait hal ini, Irjen Krishna Murti menyatakan bahwa pihaknya masih mendalami hubungan antara keduanya.
"Hubungannya sedang didalami," tuturnya.
- Polri Kerahkan Tim ke Filipina untuk Usut Senjata Api Anton Gobay
Polri mengerahkan tim menuju Filipina untuk mendalami kasus kepemilikan senjata api (senpi) yang menjadi alasan penangkapan terhadap Anton Gobay.
"Tim dari Hubinter, Bareskrim dan BIK (Badan Intelejen dan Keamanan) berangkat ke Filipina untuk berkordinasi dengan KBRI dan kepolisian Philipina melakukan joint investigasi untuk mendalami case tersebut," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Senin, 9 Januari.
Demikian informasi tentang Anton Gobay, pilot asal Papua yang ditangkap di Filipina terkait kepemilikan senpi ilegal. Update perkembangan situasi terkini hanya di VOI.id.