JAKARTA - Polri mengerahkan tim menuju Filipina untuk mendalami kasus kepemilikan senjata api (senpi) yang menjadi alasan penangkapan terhadap Anton Gobay.
Anton Gobay merupakan pilot yang ditangkap di wilayah yang berjarak sekitar 2 jam perjalanan udara dari Manila, pada Sabtu, 7 Januari.
"Tim dari Hubinter, Bareskrim dan BIK (Badan Intelejen dan Keamanan) berangkat ke Filipina untuk berkordinasi dengan KBRI dan kepolisian Philipina melakukan joint investigasi untuk mendalami case tersebut," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Senin, 9 Januari.
Berdasarkan hasil koordinasi sementara, Anton Gobay yang ditangkap bersama dua warga negara Filipina, Michael Tino dan Jimmy Desales Abolde, tak bisa menyertakan surat resmi kepemilikan senpi.
BACA JUGA:
Dalam penangkapan itu, otoritas Filipina menyita 10 pucuk Colt AR-15, satu pucuk senpan Para 9 milimeter, 20 buah magasin, dan sepuluh buah popor senapan.
"Para pelaku tidak dapat menunjukan dokumen kepemilikan senjata api atau illegal sehingga ditahan oleh polisi setempat guna proses lebih lanjut," kata Dedi.
Saat ini, Anton Gobay ditahan di Kiamba Municipal Police Station. Ia disebut sedang menjalani pemeriksaan intensif