JAKARTA - Polisi Capitol Amerika Serikat bersiap untuk setiap kemungkinan serangan di masa depan terhadap Kongres, kata komandannya pada Hari Senin menjelang peringatan kedua serangan mematikan pada 6 Januari 2021 dan pembubaran panel Kongres yang menyelidikinya.
"Iklim ancaman saat ini, khususnya terhadap pejabat terpilih, akan membutuhkan kewaspadaan yang terus menerus dan lebih tinggi," kata Kepala Polisi USCP Tom Manger dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 3 Januari.
"Dengan keadaan terpolarisasi bangsa kita, serangan seperti yang dialami pada 6 Januari 2021 dapat dicoba lagi. Jika hal yang tidak terpikirkan terjadi, kita akan siap," sambungnya.
Lima orang tewas dan lebih dari 140 petugas polisi terluka dua tahun lalu, ketika pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Capitol Hill, saat anggota parlemen melakukan sertifikasi kemenangan Joe Biden atas Trump dalam Pemilihan Presiden AS.
Panel bipartisan DPR AS yang menyelidiki serangan itu mengatakan bulan lalu, Trump harus menghadapi tuntutan pidana atas perannya dalam memicu pengepungan yang mematikan.
Penyelidikan 18 bulan berakhir ketika rekan-rekan Trump dari Partai Republik mengambil alih mayoritas DPR AS pada Hari Selasa, setelah berjanji untuk membubarkan panel.
Dalam rilis dokumen terakhirnya pada Hari Senin, panel 6 Januari mengutip masalah keamanan saat Kongres berpindah tangan, mengirimkan beberapa catatan ke Gedung Putih dan Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk ditinjau dan dikembalikan ke Arsip Nasional.
BACA JUGA:
"Mulai minggu depan ketika Komite dibubarkan, Komite tidak akan lagi mengontrol materi ini, dan dengan demikian tidak dapat memastikan penegakan komitmen untuk menjaga kerahasiaan identitas para saksi," tulis Ketua Panel Perwakilan Bennie Thompson, seorang Demokrat bersama wakil ketua Perwakilan Liz Cheney, seorang Republikan.
Pemimpin Demokrat DPR AS yang akan datang Hakeem Jeffries, dalam wawancara MSNBC pada Hari Senin, mengatakan sekarang tergantung pada Departemen Kehakiman AS "untuk mengikuti fakta, menerapkan hukum (dan) dipandu oleh Konstitusi."
Diketahui, sekitar 900 orang telah didakwa sejauh ini karena ikut serta dalam kerusuhan itu, termasuk sekitar 470 pengakuan bersalah, menurut penghitungan yang dirilis bulan lalu oleh departemen tersebut, yang sedang melakukan penyelidikan sendiri atas serangan tersebut.