Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Kamboja Hun Sen memerintahkan pembentukan zona konservasi di Sungai Mekong untuk melindungi lumba-lumba yang terancam punah pada Hari Senin, setelah tiga ekor lumba-lumba terbunuh oleh jaring dan tali pancing bulan lalu.

Lumba-lumba Irrawaddy, yang dikenal karena dahinya yang menonjol dan paruhnya yang pendek, pernah berenang melewati sebagian besar Mekong, tetapi dalam beberapa dasawarsa terakhir telah terbatas pada bentangan 190 km dari timur laut Provinsi Kratie ke perbatasan dengan Laos.

Populasi mereka terus menurun sejak sensus pertama dilakukan pada tahun 1997, turun dari 200 tahun itu menjadi sekitar 90 saat ini karena hilangnya habitat dan praktik penangkapan ikan yang merusak.

Berbicara pada sebuah upacara di Kratie, PM Hun Sen memerintahkan pihak berwenang untuk memasang penanda terapung di sekitar zona perlindungan yang ditunjuk, di mana akan ada "larangan mutlak" pada semua penangkapan ikan.

"Sungai Mekong yang merupakan rumah bagi lumba-lumba dan spesies ikan yang hampir punah, harus dikelola dengan baik agar lumba-lumba tidak mati karena terjerat jaring insang," katanya, melansir CNA 2 Januari.

Jaring insang adalah jaring yang digantung di bagian sungai untuk menjerat ikan.

"Kawasan lumba-lumba harus dilindungi sepenuhnya," ujar PM Hun Sen, menambahkan keberadaan hewan tersebut berkontribusi pada pariwisata lokal.

Tiga lumba-lumba usia berkembang biak yang sehat mati dalam waktu satu minggu satu sama lain bulan lalu. Kematian tersebut membuat khawatir para konservasionis, yang menyerukan patroli siang dan malam untuk melindungi lumba-lumba yang tersisa, agar tidak dibunuh oleh penangkapan ikan ilegal.

Sebelas lumba-lumba mati pada tahun 2022, menjadikan jumlah total lumba-lumba yang mati menjadi 29 dalam tiga tahun terakhir, menurut World Wildlife Fund (WWF).

Dalam sebuah pernyataan, WWF meminta semua otoritas terkait "untuk memberlakukan dan meluncurkan langkah-langkah yang tepat, untuk segera mengatasi kematian" yang disebabkan oleh ancaman jaring insang dan penangkapan ikan dengan listrik yang terjadi di kawasan konservasi lumba-lumba.

Diketahui, Kamboja adalah rumah bagi populasi lumba-lumba Irrawaddy terbesar, yang juga ditemukan di sungai dan danau di Myanmar, Indonesia, India dan Thailand.