Bagikan:

JAKARTA - Fraksi PKS DPR memberi catatan terhadap kinerja pemerintah sepanjang 2022. PKS menilai masih banyak masalah yang belum tertangani Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin di akhir periode.

Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mencatat, berbagai indikator ekonomi, politik, dan hukum terevaluasi tidak baik-baik saja. Menurutnya, banyak kebijakan yang tidak tepat bahkan tidak mencerminkan semangat untuk 'pulih lebih cepat bangkit lebih kuat' sebagaimana seringkali disampaikan pemerintah.

"Alhasil, kinerja pemerintah masih jauh dari harapan, dan belum bisa mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat," ujar Jazuli, Senin, 2 Januari.

Legislator dapil Banten itu mengatakan, kinerja ekonomi pemerintah tidak maksimal dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Jazuli mengungkapkan data, jumlah penduduk miskin menurun pada Maret 2022 sebesar 26,16 juta jiwa atau sekitar 9,54 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar 27,54 juta jiwa atau sekitar 10,14 persen. Namun menurutnya, angka ini masih tergolong tinggi.

"Selisih jumlah penduduk miskin perkotaan dibandingkan perdesaan cukup tinggi. Pada Maret 2022, pendudukan miskin perkotaan sebesar 7,50 persen sedangkan perdesaan mencapai 12,29 persen," ungkapnya.

Kemudian, lanjut Jazuli, kurang maksimalnya penanganan kemiskinan selama pandemi COVID-19 yang menyebabkan tingkat kemiskinan ekstrem mencapai 4 persen atau 10,86 juta jiwa. Sementara jumlah pengangguran di Indonesia ada sebanyak 8,42 juta orang per Agustus 2022.

"Jumlah ini meningkat sekitar 200.000 orang dari posisi per Februari 2022 yang mencapai 8,40 juta orang," tuturnya.

Jazuli menuturkan, tingkat pengangguran di Indonesia masih tinggi dan belum kembali ke posisi sebelum pandemi. Di waktu bersamaan, masih banyak ancaman PHK yang dilakukan oleh perusahaan dan pabrik sepanjang tahun 2022.

"Pertumbuhan ekonomi saat ini masih belum bisa memenuhi penciptaan lapangan kerja yang berkualitas, baik dari sisi demand tenaga kerjanya, dan dari sisi supply nya peningkatan kualitas tenaga kerja. Pemulihan ekonomi pada tahun 2022 belum bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat," tandasnya.