Bagikan:

JAKARTA - Menparekraf Sandiaga Uno dikabarkan akan bergabung ke PPP usai menyatakan siap maju sebagai Capres 2024. Informasi pindahnya Sandiaga ke Partai Ka'bah disebut-sebut hanya tinggal menunggu pengumuman resmi.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa, Jamiluddin Ritonga, menduga ada alasan lain Sandiaga dirumorkan bergabung ke PPP. Menurutnya, alasan pindah partai hanya demi nyapres kecil sekali, karena Sandiaga bukan tipe politikus yang haus kekuasaan.

"Dia (Sandiaga) akan memperoleh kekuasaan dengan menjunjung tinggi etika politik. Karena itu, Sandi tidak akan pindah partai hanya karena ingin nyapres. Dia bukan tipe politisi kutu loncat, dia juga bukan politisi pragmatis yang transaksional hanya karena diiming jabatan," ujar Jamiluddin di Jakarta, Jumat, 30 Desember.

Seandainya Sandi pindah ke partai lain, menurut Jamiluddin, hal itu bukan disebabkan ingin nyapres. Namun, bisa jadi ada penyebab lain yang membuatnya tidak lagi betah di Gerindra. Terkait hal itu, kata dia, hanya Sandiaga yang tahu.

"Sandi itu politisi yang masih memegang idealisme. Ia hanya berpeluang pindah dari Gerindra bila idealismenya sudah tak mungkin lagi dapat diwujudkan di partai yang dipimpin Prabowo Subianto tersebut," kata Jamiluddin Ritonga.

Sementara, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, disebut sudah mengetahui informasi Menparekraf Sandiaga Uno akan bergabung ke PPP. Hal itu diungkap Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

Dasco mengatakan, Prabowo sudah mengetahui informasi Sandiaga merapat ke Partai Ka'bah. Namun, Menteri Pertahanan itu hanya meresponsnya dengan senyuman.

"Kemarin saya ketemu Pak Prabowo, kebetulan diceritakan soal berita ini (Sandiaga gabung ke PPP). Tidak ada komentar apa-apa, kecuali senyum-senyum saja Pak Prabowo," ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 29 Desember.

Karena hanya tersenyum, Dasco mengaku tak membahas persoalan Sandiaga lebih lanjut bersama Prabowo.

"Ya sudah, karena tidak ada pembahasan lebih lanjut ya kita enggak bahas," kata Wakil Ketua DPR itu.

Dasco menjelaskan, Gerindra hanya mencalonkan satu capres saja dari partai. Sehingga jika Sandiaga ingin maju dalam Pilpres 2024, maka harus mengambil tiket dari partai politik lain.

"Bahwa kemudian yang bersangkutan mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres itu silakan saja, namanya juga ada keinginan. Tapi di Gerindra tentunya sudah pasti slotnya cuma satu Pak Prabowo. Kalau pingin juga dari Gerindra yang mau (nyapres, red), berarti harus ambil slot lain dari partai lain," jelas Dasco.