SURABAYA - Ketum Gerindra Prabowo Subianto terus bergeriliya mencari dukungan para kiai dan ulama di Jawa Timur untuk maju pada Pilpres 2024 mendatang.
Terbaru, Prabowo mengumpulkan sejumlah ulama dan kiai kondang asal Jatim secara tertutup di salah satu restoran di Kota Surabaya, Senin, 26 Desember.
"Hari ini Pak Prabowo berkunjung ke Jawa Timur untuk bertemu para ulama, pemimpin Pondok Pesantren (Ponpes), kiai-kiai sepuh di Jatim. Pak Prabowo menjelaskan kepada beliau bahwa proses demokrasi juga sekarang dalam proses berjalan. Karena itu beliau berharap bisa mendapatkan restu, mendapatkan pangestu dari para kiai dan ulama untuk 2024," kata Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, usai pertemuan, Senin, 26 Desember.
Wakil Ketua MPR ini mengatakan, pertemuan Prabowo dengan belasan ulama-kiai juga bentuk silaturahmi untuk mendapat berkah. Dengan pertemuan ini, diharapkan semakin menguatkan Gerindra di Bumi Majapahit, dan Jatim menjadi basis Prabowo.
"Ini silaturahmi untuk ngalap berkah. Ya terus kita harapkan sebagai kekuatan yang dominan bagi kemajuan masyarakat Jatim, dan bagi perubahan-perubahan yang signifikan. Saya berharap Gerinda dapat kepercayaan dan perolehan suara yang lebih signifikan di Jatim, baik untuk DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, DPR RI, dan pilkada nanti," katanya.
Saat pertemuan dengan para ulama-kiai, kata Muzani, Prabowo juga menegaskan komitmen Gerindra berkoalisi dengan PKB, termasuk urusan capres-cawapres yang akan dibahas dirinya dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
"Ya beliau mengatakan bahwa sekarang ini Gerindra sudah berkoalisi bekerjasama dengan PKB. Karena itu, di dalam salah satu poin kerja sama calon presiden dan calon wakil presiden dari koalisi Gerindra dan PKB ditentukan oleh Pak Prabowo dan Pak Muhaimin. Sehingga siapa saja yang disepakati kedua tokoh itu, tidak masalah," ujarnya.
Muzani menyatakan pertemuan Prabowo dengan para ulama dan kiai di Jatim sangat penting. Sebab, Prabowo yang juga sebagai Menteri Pertahanan perlu mendapat masukkan dari para ulama.
"Pak Prabowo sebagai Menhan, beliau merasa pertahanan negara adalah kerja bareng untuk mempertahankan negara, beliau perlu mendengar (masukan) ulama, tokoh masyarakat, tentang berbagai persoalan. Kepada mereka (ulama), Pak Prabowo juga menjelaskan tentang berbagai macam situasi geo politik dan beberapa persoalan lain yang dihadapi negara termasuk potensi negara, juga persoalan yang bisa menjadi masalah bagi pertahanan negara kita," papar dia.
BACA JUGA:
Sementara itu, Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad, menjelaskan pertemuan antara Prabowo dengan para ulama berlangsung sangat cair. Beberapa hal pun dibahas saat pertemuan tersebut.
"Banyak hal yang dibahas, mulai soal pertahanan, pangan dan hal lain. Yang jelas pertemuannya berlangsung ganyeng, dan Pak Prabowo ini sangat menghormati para kiai-ulama, beliau juga meminta nasehat," ujar Sadad.
Sadad tidak menampik pertemuan Prabowo dengan para ulama-kiai sempat membahas soal Pemilu 2024. Namun ia tidak menyampaikam detail perihal obrolan soal Pilpres 2024.
"Ya pasti ada membahas hal itu (politik), kan wajar saja. Bahwa Pak Prabowo menyampaikan kondisi demokrasi saat ini, dan tentunya meminta doa agar pemerintahan Pak Jokowi bisa berjalan baik hingga akhir," ujarnya.
Adapun ulama dan kiai kondang yang hadir antara lain Pengasuh Ponpes Al-Falah Ploso Kediri KH Nurul Huda Djazuli, Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri KH Anwar Manshur, Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo KH Ali Mashuri, Pengasuh Ponpes Sabilul Rosyad Malang KH Marzuki Mustamar, Pengasuh Ponpes Syaikhona Kholil Bangkalan Ra Karror Aschal.
Kemudian Pengasuh Ponpes Sidogiri Pasuruan KH Fuad Nurhasan, Pengasuh Ponpes Langitan Tuban KH Ubaidilah Abdul Faqih, Keluarga Ponpes Sidogiri Pasuruan KH Cholil Nawawi Abdul Jalil, Perwakilan Ponpes Nurul Jadid Probolinggo KH Faiz Abdul Haq Zaini, Pengasuh Ponpes Sunan Bejagung Tuban KH Abdul Matin Jawahir, Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang KH Irfan Yusuf Hasyim, H Abdurrohman Al-Kautsar (Gus Kautsar), H Fahmi Ruyani, H Adibussholeh Anwar, dan KH Ali Makki.