Sepertinya Roadshow Prabowo ke Ponpes di Jatim-Jateng Memang Demi Pilpres 2024
Menhan yang juga Ketum Gerindra Prabowo Subianto bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa/DOK HUMAS SETJEN KEMHAN

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bergerak ke sejumlah pondok pesantren di Jawa Timur hingga Jawa Tengah di momen liburan Idulfitri. Dia bersilaturahmi dengan banyak kiai bahkan didoakan menjadi presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Melihat kondisi ini, Direktur Eksekutif Political Review, Ujang Komarudin menilai Prabowo memang sedang bergerak menaikkan elektabilitasnya untuk bertarung di Pilpres 2024.

Langkah ini penting karena elektabilitas Prabowo akan tersalip nama lain, seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo jika dia diam saja. Apalagi, tingkat keterpilihan Prabowo juga dirasa stagnan.

"Jika diam terus dan tak bergerak maka elektabilitas nya bisa dilewati oleh Anies dan Ganjar," kata Ujang saat dihubungi VOI, Jumat, 6 Mei.

Upaya Prabowo mendatangi para ulama di Jawa Timur juga dianggap untuk menarik minat masyarakat khususnya yang berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

"Kita tahu, Jatim merupakan basis massa NU. Warga NU itu biasanya sami'na wa athona atau mendengar dan taat pada kiainya," ujar Ujang.

Sehingga, Prabowo mengambil momen lebaran tahun ini untuk bersilaturahmi sekaligus menaikkan elektabilitasnya.

"Arahnya ke sana (menaikkan elektabilitas, red). Menyelam sambil minum air," tegas pengamat politik itu.

"Dan juga untuk menjaga bahkan memperluas perolehan suara. Ketika Pilpres 2019 lalu, walau Prabowo kalah oleh Jokowi di Jawa Timur, dia mendapatkan suara kurang lebih 34 persen," imbuh Ujang.

Prabowo sejak Rabu, 3 Mei kemarin melakukan silaturahmi ke sejumlah pesantren di Jawa Timur. Mengawali kunjungannya, dia datang ke Pesantren Al-Qodiri Jember dan diterima oleh pemimpinnya, Kiai Achmad Muzakki Syah.

Prabowo sengaja hadir untuk bersilaturahmi dan menjenguk Kiai Muzakki dikabarkan sedang sakit. Dari sana, Prabowo kemudian berkunjung ke Pondok Pesantren Walisongo di Situbondo, Jawa Timur untuk bertemu Kiai Kholil As'ad.

Terkait dengan dua pertemuan ini, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Kiai Kholil dan Kiai Muzakki adalah sahabat lama Prabowo. Bahkan, Prabowo sebenarnya sudah lama ingin mengunjungi keduanya.

Hanya saja, karena sibuk menjabat sebagai Menteri Pertahanan, kunjungan itu baru dilakukan saat ini di tengah momentum Idulfitri.

"Pak Prabowo memang direncanakan akan bersilaturahmi denga para ulama dan tokoh-tokoh di Jawa Timur. Salah satunya Kiai Kholil dan Kiai Muzakki yang memang sejak dulu Pak Prabowo ingin berkunjung," ungkap Muzani.

"(Namun, red) Karena kesibukan beliau sebagai Menhan dan sekarang adalah hari libur lebaran, Pak Prabowo akhirnya baru bisa berkunjung ke tempat sahabat-sahabat lamanya itu sekarang ini," imbuhnya.

Muzani membantah ada pembahasan politik dalam pertemuan dengan para tokoh agama tersebut. Prabowo, sambung dia, justru mendapat doa baik dari para sahabatnya agar selalu sehat dan niat baiknya menjadi presiden bisa dimuluskan.

"Tidak ada pembicaraan politik. Pertemuan hanya sebatas halal bi halal dan memperkuat tali silaturahmi antar sesama sahabat lama, disertai makan bersama dengan makanan khas pesantren seperti pecak terong dan ikan goreng," jelas Wakil Ketua MPR RI itu.

"Tadi Pak Prabowo didoakan baik oleh Kyai Kholil dan Kyai Muzakki, mendoakan Pak Prabowo selalu sehat, agar kemampuan serta niat-niat baik beliau bisa dimuluskan untuk menjadi presiden pada Pilpres 2024," tambah Muzani.

Tak hanya itu, Prabowo juga sempat mengunjungi makam Presiden RI ke-4 Abdurrachman Wahid atau Gus Dur. Di sana, Menteri Pertahanan itu didoakan menjadi presiden oleh cucu pendiri NU Kiai Haji Hasyim Asyari, Kiai Haji Irfan Yusuf Hasyim.

Hal ini seperti pernyataan Gus Dur sebelum meninggal dunia. "Saya mengutip ucapannya Gus Dur, beliau pernah mengatakan Pak Prabowo jadi presiden di usia tua. Insyaallah 2024," ungkap Kiai Haji Irfan Yusuf.

Terbaru, Prabowo juga mengunjungi Pondok Pesantren Al-Anwar Rembang, Jawa Tengah pada Kamis, 5 Mei kemarin. Setibanya di ponpes tersebut, eks Danjen Kopassus itu disambut anak Mbah Moen, Kiai Haji Muhammad Najih Maimoen atau Gus Najih dan keluarga lainnya.

Selanjutnya, Prabowo melaksanakan ibadah salat dan berdoa dipimpin oleh Gus Najih. Eks Danjen Kopassus itu mengungkap sejumlah pesan yang pernah disampaikan Mbah Moen pada dirinya, yaitu tentang komitmen memperjuangkan rakyat kecil.

"Pesan beliau selalu tertanam di benak saya, 'Mas Prabowo harus selalu bela rakyat, Mas Prabowo harus selalu bela rakyat kecil'," kata Prabowo menirukan pernyataan Mbah Moen seperti yang dikutip Jumat, 6 Mei.

Tak hanya itu, Prabowo mengenang momen kebersamaannya dengan Mbah Moen. Dia tampak terharu mengingat kenangannya bersama almarhum hingga tak mampu menahan tetesan air matanya.

Prabowo mengatakan bahwa bagi dirinya adalah sebuah keistimewaan dapat menjalankan salat dan berdoa di ruangan kamar Mbah Moen yang meninggal pada 9 Agustus 2019.

Ulama tersebut dinyatakan meninggal dunia pada saat melaksanakan ibadah haji dan dimakamkan di pemakaman Al-Ma'la, Mekah.

Sementara itu, putra Mbah Moen, Gus Najih mengatakan Prabowo memang sudah menganggap Mbah Moen seperti ayahnya sendiri.

"Pak Prabowo sudah menganggap almarhum Mbah Moen seperti ayahnya sendiri," ungkapnya.