Bagikan:

SURABAYA - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto membagikan kisah soal kedekatannya dengan para ulama dan kiai sejak masih menjadi prajurit TNI Angkatan Darat, saat melakukan kunjungan di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Jawa Timur.

"Saya dari dulu sangat dekat dengan para kiai para ulama," kata Prabowo dilansir ANTARA, Selasa, 2 Januari.

Prabowo menyatakan awal kedekatannya dengan para kiai dan ulama, yakni ketika awal menjadi prajurit TNI, kemudian diminta menandatangani pernyataan "siap mati" demi membela masyarakat dan keutuhan Tanah Air. Padahal, saat itu usianya juga belum menginjak 20 tahun.

"Artinya harus siap mati, bayangkan umur 18 tahun sudah disuruh teken tanda tangan siap mati untuk membela rakyat, membela negara dan bangsa yang kita cintai, dan menjaga segala kekayaan milik rakyat Indonesia," ucapnya.

Calon presiden yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu pun kemudian sering meminta izin ke atasannya untuk mencari restu dan meminta doa dari para kiai dan ulama.

"Saya sering minta izin ke Komandan saya untuk bertemu kiai, minta doa," ucapnya.

Prabowo menyebut sebagai seorang prajurit militer sudah sepatutnya tak boleh jauh maupun menutup diri menjalin hubungan dekat dengan kiai dan ulama.

"Selama TNI dan Polri dekat ulama, kiai, dan pesantren Insya Allah negara akan kuat," katanya.

Diketahui, kunjungan di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Jawa Timur, merupakan perdana bagi Prabowo yang datang didampingi Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur Boedi Prijosoeprajitno dan Ketua Gerindra provinsi setempat Anwar Sadad.

Rombongan Prabowo Subianto disambut hangat oleh Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong Moh Hasan Mutawakkil Alallah yang juga Ketua MUI Jawa Timur, Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Anwar Iskandar yang juga Ketua Umum MUI, Gus Moh Haris Damanhuri, dan keluarga besar pondok pesantren.

Selain sowan, Prabowo datang sekaligus menghadiri kegiatan Haul Ke-23 Almarhum Al Maghfurlah KH. M. Damanhuri Romly bin Hadratussyaikh KH. Romli Tamim, di Halaman P5 Ponpes Genggong.

Pihak Pondok Pesantren Genggong menyematkan Prabowo sebagai keluarga besar sahabat santri Indonesia.