Makin Kompetitif di Komposisi 3 Capres Terkuat, Ganjar Pranowo Tetap Unggul di Survei Poltracking Indonesia
Menham Prabowo Subianto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Instagram Prabowo-dok Pemrov Jateng)

Bagikan:

JAKARTA - Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait peta kekuatan elektoral calon presiden. Hasilnya, elektabilitas tiga besar capres terkuat yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto dalam posisi masih sangat kompetitif. 

"Pada simulasi 20 nama capres, belum ada perubahan komposisi tiga besar capres terkuat. Namun yang tertinggi adalah Ganjar Pranowo dengan 28,3 persen, disusul Anies Baswedan 24,9 persen, dan Prabowo Subianto 23,1. Selisih Anies dan Pranowo berada di margin of error, rentang cukup lumayan di Ganjar Pranowo," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanya Yuda AR, dalam paparannya Kamis, 22 Desember.

Sedangkan nama-nama lain, memiliki jarak yang cukup jauh. Di posisi keempat dan seterusnya, ada Puan Maharani 2,6 persen, Ridwan Kamil 2,5 persen, Erick Thohir 1,5 persen, Khofifah Indar Parawansa 1,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 1,1 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 1,1 persen, dan nama lainnya di bawah 1 persen.

Survei ini juga mengukur simulasi 5 nama capres. Simulasi 5 nama ini, menurut Hanta, cukup penting karena tendensi peta politik Pilpres 2024 semakin mengerucut di 5 nama figur. Mereka adalah figur yang memiliki peluang maju cukup besar, karena memiliki kekuatan elektabilitas dan atau pemegang boarding pass atau pemilik tiket partai politik.

"Jadi ada 2 orang variabel elektabilitas kuat tapi tak punya tiket, 2 orang elektabilitas lemah tapi punya tiket, hanya Pak Prabowo yang punya tiket dan elektabilitasnya lumayan," jelas Hanta. 

Adapun simulasi 5 nama tersebut terdiri dari 3 capres terkuat secara elektabilitas, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Sedangkan 2 dari figur elite atau veto player di partai masing-masing, yakni putri Ketua Umum PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. 

"PDI Perjuangan secara politik sampai saat ini, masih mengarahkan tiket eksklusif capres kepada Puan Maharani. Sedangkan Airlangga Hartarto merupakan calon presiden dari Partai Golkar, yang memiliki lebih dari separuh tiket pencalonan. 

"Partai Golkar pun telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP, yang secara regulasi telah melampaui presidential threshold, yang juga berarti telah cukup untuk satu tiket pencalonan capres- cawapres. Tinggal menunggu soliditas koalisi tersebut hingga mendaftar ke KPU," kata Hanta. 

Kembali ke temuan pada simulasi 5 nama capres, elektabilitas Ganjar Pranowo masih tetap kuat di 30,6 persen, diikuti oleh Anies Baswedan 27,2 persen dan Prabowo Subianto 26,9 persen serta Puan Maharani 3,4 persen dan Airlangga Hartarto 1,5 persen. 

"Tiga nama yang sejauh ini masuk dalam radar capres terkuat, cenderung kompetitif. Sedangkan Puan ekslusif, karena bisa langsung maju dari PDIP. Dan Pak Airlangga punya partai yang cukup kuat," ucap Hanta. 

Terakhir, survei ini juga mengukur simulasi 3 nama capres terkuat yang cenderung kompetitif tersebut. Yakni angka elektabilitas Ganjar Pranowo masih tetap unggul dengan 32,5 persen, Anies Baswedan 29,1 persen dan Prabowo Subianto 27,8.

"Tren terbaru (November 2022) elektabilitas 3 capres terkuat, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto, cenderung mengalami kenaikan. Anies mengalami kenaikan cukup signifikan, sedangkan Ganjar dan Prabowo cenderung stabil dengan kenaikan tipis," pungkas Hanta Yuda. 

Survei Poltracking Indonesia diselenggarakan pada 21-27 November 2022 menggunakan metode stratified multistage random sampling. Survei melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak. 

Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.220 responden di 34 provinsi dengan margin of error +/- 2.9 perssn pada tingkat kepercayaan 95 persen.