Survei Poltracking Indonesia: Ganjar Pranowo Unggul di Jawa Tengah dan Jawa Timur
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (dok Pemprov Jateng)

Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei nasional Poltracking Indonesia membedah kekuatan politik elektoral calon presiden (capres) di Pulau Jawa. Hasilnya, Ganjar Pranowo memimpin di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sementara Anies Baswedan unggul di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR menyampaikan, simulasi 3 capres terkuat di DKI Jakarta, elektabilitas Anies Baswedan memimpin dengan 49,6 persen. Disusul Ganjar Pranowo dengan 27,5 persen, dan Prabowo Subianto 15,7 persen.

Sedangkan di Banten, Anies Baswedan masih teratas dengan 47,6 persen. Diikuti Prabowo Subianto dengan 28,5 persen, dan Ganjar Pranowo 16,1 persen.

Sementara Di Jawa Barat, elektabilitas Anies Baswedan masih mendominasi dengan 36,3 persen, Prabowo Subianto 30,8 persen, dan Ganjar Pranowo 18,7 persen.

"Di Jawa Tengah, dalam simulasi 3 capres terkuat, elektabilitas Ganjar Pranowo 71,4 persen, Prabowo Subianto 10,8 persen, dan Anies Baswedan 9,0 persen. Kemudian di Jawa Timur, Ganjar Pranowo 36,1 persen, Prabowo Subianto 25,5 persen, dan Anies Baswedan 19,6 persen," ujar Hanta Yuda.

Hanta menjelaskan, elektabilitas tersebut memberikan gambaran bahwa di Jakarta dan Banten, Anies Baswedan relatif lebih tinggi terpaut di atas 19 persen dibandingkan kandidat lainnya. Sementara di Jawa Barat, Anies Baswedan relatif kompetitif, hanya terpaut 6 persen dengan Prabowo Subianto.

"Sedangkan di Jawa Timur, Ganjar Pranowo terpaut 11 persen dengan Prabowo Subianto. Sementara di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sangat signifikan perolehan elektabilitasnya, terpaut 60 persen dibandingkan kandidat lainnya," Jelas Hanta Yuda.

Sebagai informasi, Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei di 5 provinsi di Pulau Jawa, yaitu di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Survei itu digelar pada 26 November–2 Desember 2022 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.

Jumlah sampel pada masing-masing provinsi adalah 1000 responden dengan margin of error +/- 3,1 persen pada setiap provinsi dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Klaster survei ini menjangkau seluruh kabupaten/kota pada setiap provinsi secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir. Sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.

Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih dan akhirnya dirilis pada hari ini, Kamis 15 Desember.