Punya Kelainan Fisik Sejak Kecil, Kenapa Harimau Juve di Ragunan Tak Dioperasi?
Harimau dalam penangkaran Taman Margasatwa Ragunan (TMR) bernama Juve (Foto: DOK VOI/Diah Ayu)

Bagikan:

JAKARTA - Harimau dalam penangkaran Taman Margasatwa Ragunan (TMR) bernama Juve, baru-baru ini viral di media sosial. Warganet menyoroti video yang menampilkan Juve dengan tubuh kurus. Muncul anggapan jika Juve tak dirawat dengan baik.

Sorotan ini awalnya diungkap pada akun TikTok milik pendiri Animal Defender, Doni Herdaru. Doni mengunggah video Juve di kandangnya pada 14 Desember lalu. Doni meminta penjeasan kepada pengelola TMR mengapa Juve bisa tampak kurus.

Berdasarkan hasil inspeksi dadakan (sidak) Doni bersama Anggota DPRD DKI Jakarta di TMR, ternyata Juve masih dalam keadaan sehat. Namun, Juve memang memiliki gejala kelainan tulang pinggul bagian kanan atau hip dysplasia.

"Kenapa belakangnya kecil dan jalannya agak seperti limbung di belakang? Ternyata ada kelainan pada sendi kanannya. Lalu saya tanya kepada dokter perawatannya, adakah potensi hip dysplasia? Ternyata ada," ungkap Doni di TMR pada Rabu, 21 Desember.

Jika Juve memiliki kelainan sejak usianya masih kecil, mengapa harimau jantan ini tak dioperasi untuk menyembuhkan kondisi fisiknya?

Dulu, gejala kelainan fisik Juve tidak terlihat saat masih kecil. Setelah usianya 16 tahun, baru diketahui bahwa Juve memiliki kondisi fisik yang tidak normal. Dikhawatirkan, kondisi Juve akan terganggu jika dioperasi saat sudah dewasa.

"Juve tidak dioprasi karena pertimbangan usia, lalu dia nanti bisa stres hanya dalam kandang. Lalu, pascaoprasinya akan berisiko, serta hasil operasinya belum tentu akan membuat dia lebih nyaman," jelas Doni.

Sementara itu, Staf Pelayanan dan Hubungan Masyarakat (Humas) Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang mengaku bahwa Juve juga sempat mengalami sakit infeksi saluran kencing.

"'Juve' memang sempat menderita penyakit infeksi saluran kencing, tetapi kondisinya sudah membaik setelah diberikan pengobatan dan perawatan oleh tim dokter hewan Ragunan," ucai Wahyudi, beberapa waktu lalu.

Wahyudi menjelaskan, harimau bernama Latin "panthera tigris" berjenis kelamin laki-laki ini telah berusia 16 tahun. Masa hidup harimau Benggala yang berada di alam adalah 15 tahun.

Sedangkan masa hidup harimau Benggala yang dirawat di penangkaran atau lembaga konservasi bisa mencapai 20 tahun. "Sehingga bisa dikatakan bahwa saat ini Juve sudah tergolong berusia tua untuk ukuran seekor harimau Benggala," katanya.

Kendati demikian, tim dokter hewan Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan menyatakan, Juve memiliki berat badan ideal sesuai dengan penilaian menggunakan body condition scoring (BCS) untuk harimau benggala.

Wahyudi menyebutkan, Juve memiliki skor tiga dari lima yang dilihat dari kondisi coste atau tulang dada yang tidak terlihat menonjol sehingga terbilang ideal, meski masih dalam tahap penyembuhan setelah mengalami sakit.

Selain itu, Juve memiliki kelainan bawaan dari lahir pada tulang kaki belakangnya sehingga ketika berjalan tidak terlihat seperti harimau Benggala pada umumnya.