Melihat Harimau Juve dari Dekat, Tampak Kurus karena Ternyata Punya Kelainan Hip Dysplasia
Harimau Juve di Taman Margasatwa Ragunan/FOTO: DIah Ayu-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Siang ini, Juve tampak tenang, duduk di dalam kandang isolasi sebagai tempat istirahatnya. Harimau yang ditempatkan dalam Taman Margasatwa Ragunan (TMR) ini sesekali mengaum cukup keras.

Juve sempat viral di media sosial karena unggahan video yang menampilkan tubuh kurus Juve dengan pinggul yang tampak kecil, berjalan pelan di dalam kandangnya.

VOI mencoba mengamati Juve dari dekat bersama pendiri Animal Defender Doni Herdaru, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Panji Virgianto, dan Kepala Unit Pengelola TMR Endah Rumiyati.

Setelah beberapa saat istirahat di ruang pemeliharaan, Juve dikeluarkan agar bisa berjalan-jalan di sekitar kandangnya. Juve tampak tenang mengelilingi kandang miliknya, sesekali masuk ke parit untuk membasahi tubuhnya.

Pendiri Animal Defender Doni Herdaru/FOTO: Diah Ayu-VOI

Berdasarkan keterangan dari dokter hewan yang merawat Juve setiap harinya, Juve kini dalam kondisi yang cukup baik. Sinar matanya tampak sehat. Bahkan, ia sempat mengaum saat beberapa orang mendekatinya.

"Kami menilai Juve dalam kondisi yang prima, di mana dia bisa mengaum dengan keras, protes (mengaum) karena ada banyak orang, lalu sinar matanya berbeda antara hewan sakit dan sehat," kata Doni saat ditemui Taman Margasatwa Ragunan, Rabu, 21 Desember.

Terkait mengapa tubuhnya tampak kurus dan pinggulnya lebih kecil, dokter perawatan Juve menjelaskan bahwa harimau benggala ini ternyata memiliki gejala kelainan tulang pinggul bagian kanan atau hip dysplasia.

"Kenapa belakangnya kecil dan jalannya agak seperti limbung di belakang? Ternyata ada kelainan pada sendi kanannya. Lalu saya tanya kepada dokter perawatannya, adakah potensi hip dysplasia? Ternyata ada," ungkap Doni.

Harimau Juve di Taman Margasatwa Ragunan/FOTO: DIah Ayu-VOI

Jika Juve memiliki kelainan sejak usianya masih kecil, mengapa harimau jantan ini tak dioperasi untuk menyembuhkan kondisi fisiknya?

Dulu, gejala kelainan fisik Juve tidak terlihat saat masih kecil. Setelah usianya 16 tahun, baru diketahui bahwa Juve memiliki kondisi fisik yang tidak normal. Dikhawatirkan, kondisi Juve akan terganggu jika dioperasi saat sudah dewasa.

"Juve tidak dioprasi karena pertimbangan usia, lalu dia nanti bisa stres hanya dalam kandang. Lalu, pascaoprasinya akan berisiko, serta hasil operasinya belum tentu akan membuat dia lebih nyaman," jelas Doni.

Doni tidak memberi catatan khusus kepada pengelola TMR terkait kondisi fisik Juve karena telah mendapat perawatan yang cukup. Pencinta hewan ini hanya menyarankan agar Pemprov DKI bisa merenovasi TMR tersebut agar menjadi lebih nyaman.

"Renovasi kita dorong agar bisa didorong sama legislatif bahwa ada budget untuk pembenahan ruang hidupnya. Kebetulan, kejadian viral Juve ini bisa mendapatkan perhatian banyak pihak. Kejadian ini jangan hanya selesai pada sekedar Juve baik-baik saja, tidak, tapi bagaimana bisa menghadirkan ragunan mendapatkan perubahan yang layak," imbuhnya.