JAKARTA - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Panji Virgianto meminta Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR) untuk tidak lagi memberi makan daging murah kepada hewan-hewan karnivora yang dikonservasi di sana.
Hal ini sebagai buntut dari kondisi harimau benggala di Ragunan bernama Juve yang sempat viral di media sosial lantaran bentuk tubuhnya yang terlihat kurus. Menurut Panji, daging murah berpotensi mengandung cacing pita.
"Yang tadinya makan yang mengandung cacing pita kita sudah minta kepada pengelolaan periode sebelumnya, kita mengingatkan supaya tidak diberikan lagi makanannya," kata Panji saat ditemui di TMR, Jakarta Selatan, Rabu, 21 Desember.
Panji mengkhawatirkan, cacing pita yang ada pada daging pakan hewan bisa menimbulkan penyakit infeksi. Jika hewan terserang penyakit, pengelola pun harus mengeluarkan biaya lebih mahal untuk perawatannya.
"Daging-daging yang mengandung cacing pita itu berdampak pada kesehatannya, murah tetapi tidak sehat. Sehingga, biaya perawatannya jadi lebih tinggi," ujar Panji.
Sementara, terkait kondisi Juve, harimau Ragunan yang sempat jadi perbincangan, Panji dan pendiri Animal Defender Doni Herdaru telah mendapat penjelasan dari pengelola TMR.
ternyata Juve masih dalam keadaan sehat. Namun, Juve memang memiliki gejala kelainan tulang pinggul bagian kanan atau hip dysplasia.
"Kenapa belakangnya kecil dan jalannya agak seperti limbung di belakang? Ternyata ada kelainan pada sendi kanannya. Lalu saya tanya kepada dokter perawatannya, adakah potensi hip dysplasia? Ternyata ada," ucap Doni.
BACA JUGA:
Jika Juve memiliki kelainan sejak usianya masih kecil, mengapa harimau jantan ini tak dioperasi untuk menyembuhkan kondisi fisiknya?
Dulu, gejala kelainan fisik Juve tidak terlihat saat masih kecil. Setelah usianya 16 tahun, baru diketahui bahwa Juve memiliki kondisi fisik yang tidak normal. Dikhawatirkan, kondisi Juve akan terganggu jika dioperasi saat sudah dewasa.
"Juve tidak dioprasi karena pertimbangan usia, lalu dia nanti bisa stres hanya dalam kandang. Lalu, pascaoprasinya akan berisiko, serta hasil operasinya belum tentu akan membuat dia lebih nyaman," jelas Doni.