Bagikan:

JAKARTA - Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri sedang memeriksa sampel jari dalam sayur lodeh yang ditemukan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dibutuhkan waktu sepekan untuk mengetahui hasil pemeriksaan tersebut.

Kepala Biro Dokter Kepolisian (Karodokpol) Pusdokkes Polri Brigjen Pol. Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan oleh Pusdokkes meliputi pemeriksaan laboratorium, termasuk DNA.

"Secepatnya kami selesaikan karena menjadi prioritas, karena ada pemeriksaan laboratorium termasuk DNA, mungkin semingguan ini," katanya saat dikonfirmasi, Senin, 19 Desember.

Pusdokkes Polri menerima sampel jari dalam sayur lodeh setelah dikirim dari Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kupang pada Sabtu 17 Desember.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Belu AKBP Yosep Krisbianto mengatakan sejumlah saksi sudah diperiksa terkait kasus penemuan potongan jari manusia itu.

Potongan jari manusia itu ditemukan saat seorang warga memakan sayur lodeh yang di salah satu warung di Kabupaten Kupang.

"Kami sudah periksa beberapa saksi, termasuk pemilik warung yang menjual sayur lodeh tersebut," ujar dia.

Selain pemilik warung, tim penyidik juga sudah memeriksa pemilik pabrik tahu, namun hasilnya masih nihil karena tidak ada yang mengetahui asal-muasal jari tersebut.

Tak hanya itu, kepolisian juga sudah memeriksa beberapa karyawan yang bekerja di warung itu, tetapi tak ditemukan luka potong di jari masing-masing.

“Kita sudah tanya langsung ke dokter juga, dan sudah ada konfirmasi dari dokter bahwa itu benar potongan jari manusia,” tandasnya.