KUPANG - Tim penyidik dari Polres Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) membawa potongan jari manusia yang ditemukan dalam sayur lodeh ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang untuk dilakukan uji forensik.
"Kami sudah koordinasi dengan dokter dari RSB dan mereka akan melakukan pemeriksaan uji forensik jika potongan jari ini sudah tiba di RSB," kata Kasat Reskrim Polres Belu Iptu Djafar Awad Alkatari dilansir ANTARA, Kamis, 15 Desember.
Hal ini disampaikannya terkait perkembangan kasus penemuan potongan jari dalam sayur lodeh yang dibeli seorang warga di salah satu warung di Kabupaten Belu.
Potongan jari tersebut akan dibawa ke RSB Kupang pada Jumat (16/12) agar secepatnya diperiksa oleh tim forensik.
"Paling besok kami bawa potongan jari tersebut ke RSB," ujarnya.
Uji forensik itu bertujuan mengungkap identitas dan juga asal usul organ tubuh manusia tersebut.
Sebelumnya pada Rabu (14/11), Djafar mengungkapkan potongan jari tersebut tidak bisa dilakukan pemeriksaan dengan metode sidik jari.
"Mengapa tidak lakukan tes sidik jari karena sebagaian sudah terpotong sehingga sulit terbaca," tambahnya,
Kapolres Belu AKBP Yosep Krisbianto mengatakan sejumlah saksi sudah diperiksa terkait kasus penemuan potongan jari manusia itu.
"Kami sudah periksa beberapa saksi, termasuk pemilik warung yang menjual sayur lodeh tersebut," ujar dia.
Selain pemilik warung, tim penyidik juga sudah memeriksa pemilik pabrik tahu, namun hasilnya masih nihil karena tidak ada yang mengetahui asal-muasal jari tersebut.
Tak hanya itu, aparat kepolisian juga sudah memeriksa beberapa karyawan yang bekerja di warung itu, tetapi tak ditemukan luka potong di jari masing-masing.
“Kita sudah tanya langsung ke dokter juga, dan sudah ada konfirmasi dari dokter bahwa itu benar potongan jari manusia,” ujarnya.