Bagikan:

JAKARTA - Rusia sedang bersiap untuk perang panjang di Ukraina dan masih ingin menaklukkan seluruh negeri, kata seorang pejabat senior militer Ukraina pada Hari Kamis.

Brigadir Jenderal Oleksiy Gromov mengatakan dalam pengarahan militer, meskipun dia tidak mengharapkan Moskow untuk melancarkan serangan dari Belarusia, Rusia sedang melatih pasukan baru di tanah tetangganya dan telah memindahkan pesawat militer ke sana.

"Kremlin berusaha mengubah konflik menjadi konfrontasi bersenjata yang berkepanjangan," kata Gromov, melansir Reuters 15 Desember.

Gromov tidak mengatakan apa tujuan Rusia dalam memperpanjang perang yang sudah berlangsung hampir 10 bulan itu.

Sementara, Wakil Menteri Pertahanan Hanna Malyar pada pengarahan yang sama memperingatkan, agar tidak membiarkan rasa puas diri muncul setelah kemunduran militer Rusia baru-baru ini.

"Kita dan dunia tidak boleh santai, karena tujuan akhir Federasi Rusia adalah menaklukkan seluruh Ukraina dan kemudian dapat melanjutkan," sebut Malyar.

Para pejabat Ukraina menggambarkan Kremlin putus asa untuk membalikkan kemunduran militer baru-baru ini, termasuk mundur dari kota selatan Kherson setelah pendudukan berbulan-bulan, mengamankan kemenangan untuk membenarkan perang kepada publik Rusia.

Kremlin tidak pernah sepenuhnya menentukan tujuan invasi 24 Februari, yang katanya sebagian dimaksudkan untuk melindungi penutur bahasa Rusia di Ukraina timur.

Dikatakan pekan lalu, Rusia masih bersiap untuk mengamankan setidaknya sebagian besar bagian timur dan selatan Ukraina yang telah dinyatakan sebagai miliknya. Tetapi tampaknya menyerah untuk merebut daerah lain di barat dan timur laut yang telah direbut kembali oleh Ukraina.

Sementara itu, staf militer Ukraina mengatakan, fokus utama Moskow saat ini adalah di kota-kota timur Bakhmut dan Avdiivka. Tetapi, pasukan Rusia menembaki Kherson setiap hari dan berusaha mendapatkan pijakan yang lebih kuat di wilayah tenggara Zaporizhzhia.

"Mereka mengerti bahwa jika mereka tidak merentangkan garis depan sekarang, musim dingin ini akan menjadi bencana bagi mereka," ujar Andriy Yermak, kepala kantor kepresidenan Ukraina.

Rusia, yang juga menyerang infrastruktur energi Ukraina, telah mengesampingkan gencatan senjata Natal. Gromov juga menolak kemungkinan gencatan senjata selama perayaan Tahun Baru.

"Akan ada gencatan senjata total hanya jika tidak ada satu pun penjajah yang tersisa di tanah kami," tegasnya.

Gromov mengatakan Rusia sejak pertengahan Oktober telah membangun kehadiran militernya di Belarus, di mana mereka melatih unit baru dan memulihkan kemampuan tempur unit lama, dan telah mengerahkan kembali pesawat militer ke wilayah sekutunya.

"Ini pertama-tama menunjukkan bahwa musuh sedang membangun kemungkinan serangan udara di wilayah Ukraina," katanya, tetapi menambahkan bahwa kemungkinan serangan Rusia dari Belarus "tetap rendah."