JAKARTA - Seorang tentara Irlandia tewas tertembak dalam misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon, sementara seorang tentara lainnya dalam kondisi kritis setelah kelompok bersenjata mengepung kendaraan lapis baja mereka, kata Menteri Pertahanan Irlandia Simon Coveney pada Hari Kamis.
Para prajurit, bagian dari pasukan UNIFIL, sedang dalam apa yang menurut Coveney melakukan perjalanan menunju Beirut, ketika insiden itu terjadi di Al-Aqbieh pada Rabu malam.
"Dua kendaraan lapis baja itu secara efektif terpisah. Salah satunya dikepung oleh massa yang bermusuhan, saya pikir itulah satu-satunya cara Anda dapat menggambarkan mereka, dan tembakan dilepaskan. Sayangnya, salah satu penjaga perdamaian kami tewas," kata Coveney kepada penyiar nasional Irlandia RTE, seperti melansir Reuters 15 Desember.
"Ini tidak diharapkan. Memang ada ketegangan di lapangan antara pasukan Hizbullah dan UNIFIL dalam beberapa bulan terakhir, tapi tidak seperti ini," lanjutnya.
Hizbullah adalah kelompok bersenjata yang kuat dan partai politik dengan dukungan signifikan di selatan negara itu.
Sementara itu, kepala staf pasukan pertahanan Irlandia Seán Clancy mengatakan, konvoi tersebut membawa delapan personel. Prajurit kedua masih dalam kondisi kritis di rumah sakit yang dikelola PBB setelah menjalani operasi.
Dua tentara lainnya di dalam kendaraan dirawat karena luka ringan, sementara empat personel dari kendaraan lain tidak terluka.
Coveney mengatakan, penjaga perdamaian Irlandia telah berada di Lebanon sejak 1978 dan itu adalah kematian pertama tentara Irlandia di sana dalam dua dekade.
Hizbullah pada Kamis menyampaikan belasungkawa dan mengatakan kepada Reuters, mereka tidak terlibat.
Pejabat senior Hizbullah Wafiq Safa mengatakan, kematian prajurit itu terjadi setelah "insiden yang tidak disengaja antara penduduk Al-Aqbieh dan individu dari unit Irlandia", mendesak partainya tidak dikaitkan dengan insiden tersebut.
UNIFIL mengatakan sedang berkoordinasi dengan tentara Lebanon dan telah meluncurkan penyelidikan, tetapi detailnya kabur dan saling bertentangan.
"Kami semua sangat terkejut dan sangat sedih, ini mengingatkan kami akan pengorbanan luar biasa yang dilakukan penjaga perdamaian kami secara terus-menerus," ujar Perdana Menteri Irlandia Micheál Martin.
BACA JUGA:
Sementara itu, koordinator khusus PBB untuk Lebanon Joanna Wronecka mengatakan di Twitter: "Penyelidikan yang cepat & menyeluruh untuk menentukan fakta dari insiden tragis ini sangat penting."
Terpisah, Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mendesak semua pihak untuk "menunjukkan kebijaksanaan dan kesabaran". Tentara Lebanon menyampaikan belasungkawa tetapi tidak memberikan rincian tambahan.
Diketahui, UNIFIL telah beroperasi di Lebanon sejak 1978 untuk menjaga perdamaian di sepanjang perbatasannya dengan Israel di selatan. Itu diperluas setelah resolusi PBB yang menghentikan perang Israel-Hizbullah 2006 di Lebanon selatan.