Bagikan:

JAKARTA - Pengadilan militer di Lebanon telah mendakwa tujuh orang atas serangan yang menewaskan seorang penjaga perdamaian Irlandia di Lebanon selatan pada Bulan Desember.

Mereka menghadapi dakwaan mulai dari "pembunuhan dan percobaan pembunuhan hingga penghancuran kendaraan," dilansir dari Reuters 6 Januari.

Tentara Irlandia Sean Rooney (24), tewas saat menjalankan misi penjaga perdamaian PBB UNIFIL, ketika konvoinya diserang di desa selatan Al Aqbiya, Lebanon pada 14 Desember.

Rekan senegaranya dalam misi yang sama menderita luka serius di kepala, sementara dua anggota UNIFIL lainnya dirawat karena luka ringan.

Salah satu tersangka sudah ditahan setelah Hizbullah, milisi bersenjata yang didukung Iran dan memiliki pengaruh besar di Lebanon selatan menyerahkannya kepada otoritas Lebanon seminggu yang lalu, kantor berita melaporkan.

Pria itu diduga melepaskan tembakan ke konvoi UNIFIL saat melewati Lebanon selatan kembali ke Beirut. Hizbullah secara resmi membantah terlibat dalam penyerangan itu.

Sementara, perwakilan UNIFIL mengatakan kepada The National News, mereka belum menerima informasi resmi apapun dari otoritas Lebanon terkait penangkapan tersebut.

Bulan lalu, Perdana Menteri Sementara Lebanon Najib Mikati bertekad untuk mengungkap peristiwa tersebut hingga tuntas, saat berkunjung ke markas UNIFIL.

"Investigasi yang diperlukan sedang berlangsung untuk mengungkap keadaan insiden tersebut untuk menghindari hal itu terjadi lagi di masa depan. Siapa pun yang terbukti bersalah akan dihukum," tegasnya.

Diketahui peristiwa tersebut menjadi subyek dari tiga penyelidikan terpisah, oleh Unifil, Pasukan Pertahanan Irlandia dan otoritas Lebanon yang dipimpin oleh seorang jaksa militer.

Seminggu setelah penyerangan, jenazah Prajurit Rooney dipulangkan ke Irlandia, di mana dia dimakamkan dengan penghormatan militer penuh.

Jenazah pemuda dari Newtowncunningham, Co Donegal, dikembalikan ke keluarganya. Peti mati yang membawa jenazah Rooney dibawa ke Holy Family Church di Dundalk, untuk Misa pemakaman yang diikuti oleh keluarganya dan anggota Pasukan Pertahanan Irlandia. Bendera tiga warna Irlandia dan bendera PBB disampirkan di peti matinya.