Lima Tentaranya Dipecat Karena Pelecehan Seksual, Kepala Staf Pasukan Bela Diri Darat Jepang: Ini Sangat Serius
Ilustrasi bendera Pasukan Bela Diri Jepang. (Wikimedia Commons/Petty Officer 2nd Class Markus Castaneda)

Bagikan:

JAKARTA - Lima anggota pria Pasukan Bela Diri Darat Jepang (GSDF) diberhentikan dengan tidak hormat pada Hari Kamis, karena melakukan pelecehan seksual terhadap seorang mantan rekan kerja wanita dari musim gugur 2020 hingga Agustus tahun lalu.

Tak hanya itu, Kementerian Pertahanan juga memberikan skorsing enam bulan kepada komandan unit tempat Rina Gonoi (23) korban pelecehan berada, karena gagal mengambil tindakan yang memadai setelah menerima keluhan darinya.

Seorang letnan dua diberi teguran karena membuat komentar seksual yang eksplisit, sementara dua perwira tinggi lainnya diberi peringatan karena melanggar tugas komando dan pengawasan.

Jenderal Yoshihide Yoshida, kepala staf GSDF, mengatakan pada konferensi pers Hari Kamis, dia akan "terus-menerus menegakkan" langkah-langkah untuk memastikan hal seperti ini tidak terjadi lagi.

"Kami menganggap ini sangat serius dan akan membangun budaya organisasi yang tidak mentolerir pelecehan," tegasnya, melansir Kyodo News 15 Desember.

Menurut Kementerian Pertahanan, Gonoi, yang tergabung dalam sebuah unit di Kamp Koriyama di Prefektur Fukushima, telah mengalami pelecehan seksual setiap hari, termasuk dua insiden pelecehan seksual selama pelatihan pada Bulan Juni dan Agustus tahun lalu.

Setelah keluar dari dinas pada Bulan Juni, Gonoi menerbitkan tuduhan pelecehan secara online dengan nama aslinya dan mengajukan petisi ke Kementerian Pertahanan untuk meminta penyelidikan.

Setelah mendengar bahwa pelakunya telah dihukum, Gonoi lewat cuitannya di Twitter berharap para pelaku akan "bertanggung jawab dengan tulus, terlepas dari beratnya hukuman."