Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak (STS) terjaring OTT KPK di Surabaya pada Rabu 14 Desember malam. Selain Sehat, KPK juga mengamankan tiga orang lain dalam operasi senyap tersebut.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan OTT KPK itu terkait dugaan suap pengurusan alokasi dana hibah.

"Tindakan tangkap tangan KPK di Surabaya terkait dugaan tindak pidana korupsi suap pengurusan alokasi dana hibah bersumber dari APBD Jatim," kata Ali Fikri dalam keterangannya, Kamis 15 Desember.

Sahat rupanya memiliki jabatan strategis di jajaran kepengurusan partai Golkar. Dia merupakan Sekretaris DPD Golkar Jatim. Sudah tiga periode, Sehat Tua merajai dapil untuk maju ke pemilihan legislatif (Pileg). 

Pada periode 2009-2014, Sehat menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Timur. Dia merupakan anggota Komisi A yang membidangi masalah pemerintahan.

Pada periode 2014-2019, Sehat kembali menjabat sebagai anggota dari daerah pemilihan Jatim l yang meliputi Surabaya-Sidoarjo. Pada periode 2019, Sehat kembali maju dan terpilih di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur IX meliputi Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, dan Ngawi.

Pada Pileg 2019 lalu, Sahat meraih suara 52.910 di Dapil Jatim 9 tersebut. Periode kali ini, politisi Golkar tersebut ditunjuk sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) sebagaimana yang diamanatkan dalam peraturan organisasi partai. 

Dia menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD sejak 30 September 2019, dan dilantik oleh Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya, Abdul Kadir di Ruang Paripurna Gedung DPRD Provinsi Jawa Timur.

Tak hanya politik, Sahat ternyata penyuka olahraga. Hal ini dibuktikan dengan penerimaan sabuk kehormatan IJI Provinsi Jatim, yang disematkan Dewan Guru Besar IJI-PBJI Heru Winot.

Saat menerima sabuk kehormatan, Sahat bertekad membesarkan Jiu Jitsu di Jatim dengan memperbanyak pertandingan tersebut. Tujuannya agar atlet jiu jitsu mendapatkan jam terbang pertandingan semakin banyak.

"Apalah artinya latihan, kalau gak penah ikut pertandingan,” ungkap Sahat.