Bagikan:

JAKARTA - Dua pejabat tinggi Spanyol mendapatkan teror paket yang berisi bom. Diduga, ini berkaitan dengan invasi Rusia ke Ukraina.

Paket berisi bahan peledak ditujukan kepada Perdana Menteri Spanyol dan Menteri Pertahanan Spanyol. Laporan yang beredar menyebut, paket bom itu juga menyasar Duta Besar Ukraina untuk Spanyol.

Tak hanya itu, Pusat Satelit Uni Eropa di Madrid, perusahaan senjata Instalaza dan Kedutaan Besar AS di Madrid juga mendapatkan teror yang sama.

Namun, satu-satunya paket yang menimbulkan kerusakan dikirim ke Kedubes Ukraina pada Rabu. Paket itu meledak dan melukai seorang staf.

Kepolisian Spanyol terus menyelidiki siapa pengirim paket tersebut, yang pertama kali diterima pada 24 November, demikian yang dilansir Antara via Anadolu, Sabtu, 3 Desember.

Kemendagri Spanyol pada Kamis, 1 Desember, melaporkan bahwa semua bahan peledak itu adalah rakitan dan dikirim dari wilayah Spanyol serta memilik karakteristik yang mirip. Tulisan tangan yang tertera di paketnya pun sama.

Pada Jumat, Marlaska mengatakan kepada awak media bahwa polisi berharap dapat memberikan informasi lainnya dalam beberapa hari ke depan.

Menteri Dalam Negeri Spanyol Fernando Grande-Marlaska telah mengirim sepucuk surat kepada para pemimpin Eropa pada Jumat, 2 Desember waktu setempat. Isinya memperingatkan bahwa sederet kiriman bom surat di Spanyol "bisa jadi terkait" dengan perang di Ukraina.

Ketika berbicara pada konferensi pers, Jumat, Mendagri Spanyol mengatakan dirinya "harus memberi tahu lembaga-lembaga Eropa dan negara-negara anggota (Uni Eropa/EU) bahwa kejadian ini kemungkinan terkait dengan invasi Rusia di Ukraina, sehingga mereka dapat mengevaluasi apa yang mesti dilakukan dan mengantisipasi kejadian serupa terjadi di negara lain."

Pada Jumat, 2 Desember, Kedubes Ukraina di seluruh Eropa, seperti di Madrid, menerima paket berdarah berisi bagian tubuh hewan, demikian menurut pernyataan Menteri Luar Negeri Ukraina.