Bagikan:

JAKARTA - Pengadilan Tinggi Spanyol menjatuhkan hukuman 18 tahun penjara kepada seorang pensiunan pegawai negeri berusia 74 tahun karena kasus terorisme.

Dilansir Reuters, Selasa, 23 Juli, Pompeyo Gonzalez Pascual dinyatakan bersalah mengirimkan beberapa bom parsel pada tahun 2022 yang menargetkan kantor-kantor pemerintah dan diplomatik.

Pelaku ditangkap pada Januari 2023 setelah mengirimkan enam paket berisi bahan peledak rakitan yang ditujukan kepada Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, Menteri Pertahanan Margarita Robles, kedutaan besar Ukraina dan Amerika Serikat di Madrid, pangkalan angkatan udara dan produsen senjata pada akhir tahun 2022.

Sebagian besar berhasil dijinakkan, meskipun seorang petugas keamanan di kedutaan Ukraina terluka ringan ketika salah satu bom meledak.

Seorang hakim sebelumnya membebaskan Gonzalez Pascual, yang tinggal di Miranda del Ebro di Spanyol utara, dengan jaminan pada April 2023 dengan alasan usianya dan kurangnya catatan kriminal.

Kini, pengadilan memvonisnya 10 tahun penjara karena terorisme dan tambahan 8 tahun penjara karena memproduksi alat peledak untuk tujuan tersebut, kata putusan tersebut. Gonzalez juga dijatuhi hukuman membayar ganti rugi sebesar 1.500 euro (1.627,65 dollar AS) kepada pejabat kedutaan Ukraina yang terluka, Mykola Velychko.

Gonzalez Pascual dinyatakan bersalah bertindak dengan tujuan untuk menciptakan kegaduhan besar di masyarakat Spanyol agar melakukan tekanan pada pemerintah Spanyol dan Amerika Serikat, serta lembaga-lembaga lain di Spanyol untuk berhenti mendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia.

Pengadilan masih akan memerintahkan pemenjaraannya secara terpisah, meskipun otomatis. Gonzalez dapat mengajukan banding atas hukuman tersebut.

Pemerintah Spanyol bersikeras mendukung Ukraina dan sejak itu mengirimkan tank dan senjata lainnya ke Kyiv.

Selama penyelidikan, polisi menemukan jejak DNA yang cocok dengan DNA Gonzalez pada alat peledak tersebut. Catatan yang disediakan oleh pengecer online Amazon (AMZN.O), membuka tab baru menunjukkan Gonzalez telah membeli bahan prekursor bahan peledak pada bulan Juni dan Juli 2022.