JAKARTA - Jumlah korban tewas akibat dua tanah longsor di Ethiopia selatan melonjak menjadi 229 orang.
Tanah longsor mengubur orang-orang di zona Gofa di negara bagian Ethiopia Selatan pada Minggu, 21 Juli malam. Setelahnya, tanah longsor kedua mengubur orang-orang yang berkumpul untuk membantu pencarian pada Senin 22 Juli pagi.
“Saya tidak tahu kapan bencana ini akan berhenti. Kami masih mencari jenazah,” Markos Melese, kepala badan Nasional Tanggap Bencana di Zona Gofa kepada Reuters melalui telepon, Selasa, 23 Juli.
"Kami masih menggali,” katanya.
Pada Senin seorang pejabat mengatakan 50 orang tewas dan anak-anak serta petugas polisi termasuk di antara korban tewas.
Rekaman video yang dibagikan oleh pemerintah setempat menunjukkan orang-orang menggali mayat dengan sekop dan tangan kosong.
“Jumlah korban tewas melonjak setelah orang-orang yang datang untuk menyelamatkan juga terjebak,” kata Bupati Gofa, Misikir Mitiku.
“Ini adalah kejadian yang sangat menyedihkan," tuturnya.
Presiden Abiy Ahmed mengatakan dia sangat sedih atas banyaknya korban jiwa, dan pejabat federal telah dikerahkan untuk mengurangi dampak bencana tersebut.
BACA JUGA:
“Kami berdiri dalam solidaritas yang kuat dengan masyarakat dan Pemerintah Ethiopia ketika upaya penyelamatan terus dilakukan untuk menemukan orang hilang dan membantu mereka yang kehilangan tempat tinggal,” tulis Ketua Uni Afrika Moussa Faki Mahamat di platform media sosial X.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang merupakan warga Ethiopia, mengatakan ia memikirkan semua keluarga yang terkena dampak.
Tim WHO telah dikirim untuk mendukung kebutuhan kesehatan yang mendesak.