JAKARTA - Parlemen Hungaria tengah mendefinisikan kembali konsep keluarga dalam konstitusinya. Salah satu turunannya pemerintah negara tersebut bakal melarang pasangan penyuka sesama jenis atau homoseksual untuk mengadopsi anak. Langkah itu sontak mengundang protes dari kelompok hak asasi manusia dan aktivis lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Seperti dikutip CNN, Rabu 16 Desember, politisi Hungaria menyetujui sebuah undang-undang (UU) baru yang mendefinisikan pernikahan sebagai antara seorang pria dan seorang wanita. UU tersebut juga menegaskan bahwa "dasar keluarga adalah pernikahan dan hubungan orang tua-anak. Ibu adalah seorang wanita, ayah adalah seorang pria."
Di Hungaria, hanya pasangan menikah yang dapat mengadopsi anak. Meski ada beberapa pengecualian bagi orang lajang yang hendak mengadopsi anak. Lewat jalur lajang inilah biasanya pasangan sesama jenis mengadopsi anak.
"Ini adalah hari kelam bagi komunitas LGBTQ Hungaria dan hari kelam bagi hak asasi manusia," kata David Vig, direktur Amnesti Hungaria. "Undang-undang baru yang diskriminatif, homofobik, dan transfobik ini hanyalah serangan terbaru terhadap masyarakat LGBTQ oleh otoritas Hungaria," tambah Vig.
Hungaria adalah bagian dari Uni Eropa. Perdana Menteri (PM) Hungaria Victor Orban, telah menempa jalannya sendiri dalam beberapa tahun terakhir. Ia mengeluarkan banyak UU yang telah diperingatkan oleh para pemimpin Uni Eropa akan merusak demokrasi negara itu.
Beberapa kontroversi
Bukan kali ini saja pemerintah Hungaria membuat keputusan yang mengundang kontroversi. Pada Mei, negara ini juga melarang transgender dan interseks untuk mengubah gender mereka dalam dokumen identitas. Meskipun negara saat ini mengakui pasangan sesama jenis, partai Fidesz yang berkuasa dan dipimpin oleh PM Hungaria, menentang legalisasi pernikahan sesama jenis.
Kantor PM Hungaria memuji aturan yang melarang pengadopsian anak bagi pasangan sesama jenis tersebut. Ia mengatakan itu dimaksudkan "untuk memperkuat perlindungan keluarga Hungaria dan keselamatan anak-anak kita."
BACA JUGA:
Awal tahun ini, Hungaria kehilangan poin dalam peringkat negara-negara Eropa untuk hak-hak LGBTI oleh Asosiasi Lesbian, Gay, Biseksual, Trans, dan Interseks Internasional (ILGA). Hal tersebut dikarenakan kebijakan yang menargetkan komunitas LGBTI.
Keputusan tersebut diambil hanya beberapa bulan setelah survei besar Uni Eropa menemukan bahwa enam dari sepuluh orang LGBTI di Eropa menghindari berpegangan tangan di depan umum karena takut diskriminasi. Lalu sebanyak 43 persen orang LGBTI telah didiskriminasi dalam satu tahun terakhir.