Klub Sepak Bola LGBT+ Pertama di Irlandia Dublin Devils FC Rayakan Ultah Ke-15
Sesi latihan Dublin Devils FC (Twitter @DublinDevilsFC)

Bagikan:

JAKARTA - Klub sepak bola LGBT+ pertama Irlandia, Dublin Devils FC merayakan usia mereka yang ke-15 tahun. Tim ini dibentuk pada 2005 ketika sebuah iklan ditempatkan di Gay Community News oleh salah satu anggota pendiri yang cuma mencari acara santai.

Sekitar 10 orang muncul untuk pertemuan awal ini dan sejak itu, klub ini mengalami pertumbuhan substansial dengan sekitar 70-75 anggota aktif saat ini. 

Klub ini membuka pintu kepada "siapa pun yang mencintai sepak bola - gay, bi, transgender atau hetero".

Beberapa anggota juga bekerja di bidang advokasi dalam olahraga yang tidak selalu tampak ramah bagi anggota komunitas LGBT ini, mengingat kurangnya pemain gay yang secara terbuka terdokumentasi dengan baik.

The Devils telah menerima sejumlah dukungan. Paling baru adalah sponsorship dari perusahan asuransi jiwa dan pensiun Irish Life yang menyediakan dana untuk dua jersey baru dengan kerah bertuliskan '1993' mengacu pada tahun ketika homoseksualitas didekriminalisasi di Irlandia.

Mereka juga kerap menggelar pertandingan persahabatan tahunan dengan tim Shelbourne Legends menjelang Pride Week dan berencana untuk mengirim dua tim ke Euro Gay Games di Kopenhagen Juli mendatang.

Saat mereka terus tumbuh, The Devils berencana untuk menyewa pelatih penuh waktu, selain membangun hubungan dengan Asosiasi Sepak Bola Irlandia (FAI).

“Di masa lalu, (FAI) jelas memiliki warna pelangi pada seragam senior (Irlandia). Namun di tingkat akar rumput, kami ingin melihat lebih banyak keterlibatan dengan mereka. Anda jelas memiliki visibilitas di level tim senior dan itu bagus, tetapi Anda benar-benar akan membuat perbedaan di level akar rumput," kata bendahara klub John Coary yang bergabung sejak 2,5 tahun lalu dilansir dari the42.ie, Selasa, 1 Desember.

"Kami memiliki pemain-pemain bagus. Mereka mungkin berhenti bermain untuk klub lain, karena mereka tidak ingin mengungkap (orientasi seksual). Kami menawarkan keterbukaan mereka untuk terus bermain sepak bola pada level yang baik."

Kurangnya pemain gay secara terbuka di Liga Premier dan kompetisi elite lainnya sudah jadi rahasia umum. Dan Coary meyakini, memperbaiki situasi di tingkat akar rumput dapat membantu memperbaiki masalah ini dalam jangka panjang.