Anak-Istri Ismail Bolong Bakal Beri Keterangan Soal Tambang Ilegal di Kaltim
Bareskrim Polri. (ANTARA-Laily Rahmawaty)

Bagikan:

JAKARTA - Bareskrim Polri menyatakan anak dan istri Ismail Bolong bakal memberikan keterangan mengenai pengelolaan tanbang ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim) pada hari ini. Mereka bakal diperiksa dengan kapasitas sebagai saksi.

"Hari ini terkonfirmasi akan hadir istri dan anak IB (Ismail Bolong, red) memenuhi panggilan di Bareskrim," ujar Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto saat dikonfirmasi, Kamis, 1 Desember.

Hasil koordinasi penyidik dan kuasa hukum keluarga Ismail Bolong, kedua saksi itu bakal hadir sekitar pukul 11.00 WIB.

Namun, tak dijelaskan mengenai hal yang bakal digali dari anak dan istri Ismail Bolong nanti. Sejauh ini, Pipit hanya menyebut status kasus itu sudah ditahap penyidikan.

"Sudah penyidikan," kata Pipit

Adapun, Pipit sempat mengatakan pemeriksaan terhadap keluarga Ismail Bolong karena perusahaan pengelola tambang batu bara ilegal itu secara administrasi kepemilikannya atas nama anaknya.

"Iya. Kan anaknya sebagai Direktur Utamanya katanya," kata Pipit.

Sebagai informasi, Ismail Bolong sudah dua kali mangkir pemeriksaan. Sedianya, mantan anggota Intelkam itu dijadwalkan memberikan keterangan pertama kali pada pekan lalu.

Namun, karena tak hadir, penyidik melayangkan surat panggilan kedua untuk diperiksa hari ini. Hanya saja, Ismail Bolong tak memenuhinya.

Ismail Bolong sempat viral di media sosial. Dia mengaku menyetor uang miliaran rupiah dari hasil penambangan batu bara ilegal ke Kabareskrim Polri.

Selain itu, Ismail Bolong juga mengaku bekerja sebagai pengepul batu bara ilegal di kawasan Kalimantan Timur (Kaltim) atas inisiatifnya sendiri.

Dia mengklaim untung miliaran rupiah setiap bulannya dan "berkoordinasi" dengan Komjen Agus Andrianto dalam menjalankan bisnis tambang ilegal tersebut.

"Keuntungan yang saya peroleh dari pengumpulan dan penjualan batu bara berkisar Rp 5-10 miliar setiap bulannya. Terkait kegiatan yang saya laksanakan, saya sudah berkoordinasi dengan Kabareskrim, yaitu ke Bapak Komjen Agus Andrianto dengan memberikan uang sebanyak tiga kali," kata Ismail Bolong dari keterangan videonya.

Tak lama kemudian, muncul video pengakuan lainnya dari Ismail Bolong. Ternyata dia merupakan anggota polisi yang telah pensiun sejak Juli 2022. Pada video itu, nampak Ismail meminta maaf kepada Agus Andrianto atas pernyataan soal setoran hasil tambang ilegal.

Ismail mengaku tidak pernah berkomunikasi dan tak kenal dengan Kabareskrim. Pria ini tak menyangka bila videonya itu viral.

Dalam video itu, Ismail menyebut video pertama dibuat karena mendapat tekanan dari Hendra Kurniawan yang saat itu merupakan Karopaminal Divpropam Polri dan merupakan jenderal bintang satu.