Amerika Serikat Pangkas Patroli di Suriah Setelah Serangan Udara Turki
Patroli militer AS dan kelompok bersenjata di Suriah. (Wikimedia Commons/Sgt. Arjenis Nunez)

Bagikan:

JAKARTA - Pasukan Amerika Serikat telah mengurangi patroli bersama dengan pasukan cabang PKK Suriah YPG di utara negara itu, menyusul serangan udara Turki terhadap kelompok yang dicap teroris itu, kata Departemen Pertahanan Selasa.

Berbicara pada konferensi pers, juru bicara Pentagon Brigjen Patrick Ryder mengatakan, AS mengakui masalah keamanan Turki tetapi tetap "sangat prihatin" tentang serangan udara di Suriah utara.

Ryder mengatakan misi melawan ISIS berlanjut, tetapi menambahkan: "Kami telah mengurangi jumlah patroli dengan mitra tersebut," dikutip dari Daily Sabah 30 November.

Lebih jauh, juru bicara itu juga menyuarakan keprihatinan tentang potensi operasi darat oleh Turki, mengatakan itu "akan sangat membahayakan perolehan yang telah diperjuangkan dengan keras" melawan kelompok teroris ISIS.

Dia menyerukan untuk menahan diri dan mengatakan AS mempertahankan komunikasi reguler dengan Ankara.

Diketahui, Turki meluncurkan Operasi Claw-Sword di Irak utara dan Suriah belum lama ini, kampanye udara lintas batas melawan kelompok teroris PKK/YPG, yang memiliki tempat persembunyian ilegal melintasi perbatasan Irak dan Suriah.

Setelah operasi udara diluncurkan pada 20 November, Presiden Recep Tayyip Erdogan juga mengisyaratkan operasi darat di Irak utara dan Suriah utara untuk menghilangkan ancaman teror.

PKK adalah organisasi yang dicap teroris di Amerika Serikat, Turki dan Uni Eropa, dan dukungan Washington untuk afiliasinya di Suriah telah menjadi tekanan besar pada hubungan bilateral dengan Ankara.

AS terutama bermitra dengan teroris PKK/YPG di timur laut Suriah dalam perjuangannya melawan kelompok teroris ISIS. Di sisi lain, Türkiye sangat menentang kehadiran PKK/YPG di Suriah utara.