AS Sebut Serangan Turki Ancam Militernya, Menhan Akar: Target Kami Satu, Teroris
Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar. (Wikimedia Commons/VOA)

Bagikan:

JAKARTA - Turki tidak akan pernah membahayakan pasukan koalisi atau masyarakat sipil, kata Menteri Pertahanan Hulusi Akar Hari Jumat, terkait serangan militer Ankara di Suriah utara membahayakan posisi pasukan Amerika Serikat.

"Kami hanya memiliki satu target dan itu adalah teroris. Di manapun teroris berada, itu adalah target kami. Sebagai Turki, kami tidak pernah menargetkan pasukan koalisi, warga sipil di Suriah utara," tegas Akar, melansir Daily Sabah 25 November.

Sebelumnya, Departemen Pertahanan AS menyebut serangan udara Turki di Suriah utara mengancam keselamatan personel militer Washington, membahayakan kemajuan bertahun-tahun melawan ISIS.

Komentar publik tersebut mewakili kecaman terkuat Amerika Serikat, terhadap operasi udara sekutu NATO Turki dalam beberapa hari terakhir terhadap milisi Kurdi di Suriah utara hingga saat ini.

"Serangan udara baru-baru ini di Suriah secara langsung mengancam keselamatan personel AS yang bekerja di Suriah dengan mitra lokal untuk mengalahkan ISIS dan mempertahankan tahanan lebih dari sepuluh ribu tahanan ISIS," kata juru bicara Pentagon, Brigadir Jenderal Angkatan Udara Pat Ryder, dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters.

Ryder mengatakan situasi yang meningkat, mengancam kemajuan yang dibuat dalam perang melawan militan ISIS di wilayah tersebut. Kendati demikian, dia menambahkan Amerika Serikat mengakui "masalah keamanan yang sah" dari Turki.

"De-eskalasi segera diperlukan untuk mempertahankan fokus pada misi kekalahan ISIS, memastikan keselamatan dan keamanan personel di lapangan yang berkomitmen untuk misi kekalahan-ISIS," tambah Ryder.

Amerika Serikat memiliki sekitar 900 tentara di Suriah, terutama di timur laut negara itu, yang bekerja dengan Pasukan Demokrat Suriah (SDF), yang dipimpin oleh pejuang Kurdi dari YPG, untuk berperang melawan sisa-sisa ISIS.

Mengenai potensi pertemuan antara Presiden Recep Tayyip Erdogan dan pemimpin Bashar Assad di Suriah, Menteri Akar mengatakan: "Ada banyak perkembangan dalam hal ini. Kami mengikuti perkembangan dengan cermat."