Bagikan:

JAKARTA - Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Hari Senin menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin, mencoba menghancurkan jaringan listrik Ukraina dan menjerumuskan warga Ukraina ke dalam kegelapan dan dingin, saat suhu turun di bawah titik beku.

Itu dikatakan Borrell saat berbicara kepada wartawan di Brussels, ketika tiba di pertemuan puncak para menteri pembangunan Uni Eropa.

"Putin terus membom Ukraina. Putin terus berusaha menjadikan Ukraina sebagai lubang hitam, tidak ada cahaya, tidak ada listrik, tidak ada pemanas," kritik Borrell seperti dilansir dari The National News 29 November.

"Kami harus melanjutkan dukungan kami, menyediakan lebih banyak bahan bagi warga Ukraina untuk menghadapi musim dingin tanpa listrik," tandasnya.

Sebelumnya, negara anggota Uni Eropa sedang mempelajari proposal baru-baru ini dari Komisi Eropa, untuk mendukung Ukraina dengan pinjaman lunak per bulan senilai 1,5 miliar euro tahun depan, untuk membantu negara itu menjaga layanan publiknya tetap berjalan dan memperbaiki infrastruktur yang dihancurkan oleh Rusia.

Bank Investasi Eropa dan Kota Kyiv pada Hari Senin menandatangani nota kesepahaman, menyoroti komitmen mereka untuk berkolaborasi dalam pembiayaan modernisasi metro Kyiv dengan biaya lebih dari 450 juta euro untuk mengakhiri ketergantungannya pada suku cadang Rusia.

Mereka juga menyepakati perlunya membiayai rekonstruksi perumahan sosial yang terkena dampak pemboman Rusia.

Terpisah, Bank Dunia memperkirakan ekonomi Ukraina akan berkontraksi sebesar 35 persen tahun ini.

Diketahui, gelombang baru serangan Rusia di Ukraina menyebabkan kerusakan terburuk sejauh ini dalam konflik sembilan bulan Rabu lalu, menyebabkan jutaan orang tidak memiliki penerangan, air atau pemanas.

Sedangkan, suhu di ibu kota Kyiv minggu ini diperkirakan turun hingga mencapai minus 8°C.

Sergey Kovalenko, chief operating officer Yasno, yang menyediakan energi untuk Kyiv, mengatakan situasi di kota telah membaik tetapi tetap "cukup sulit".

Sementara, otoritas kota mengatakan para pekerja hampir memulihkan listrik, air, dan pemanas, tetapi tingkat konsumsi yang tinggi membuat beberapa pemadaman listrik telah diberlakukan.

Kremlin pekan lalu membantah serangannya terhadap jaringan listrik Ukraina ditujukan pada warga sipil, tetapi mengatakan Kyiv dapat "mengakhiri penderitaan" penduduknya dengan memenuhi tuntutan Rusia untuk menyelesaikan konflik tersebut.

Di Kherson, sebuah kota di Ukraina selatan yang ditinggalkan oleh pasukan Rusia bulan ini, hanya 17 persen pelanggan operator jaringan Ukrenergo yang memiliki listrik.