UE Siapkan Sanksi Ekonomi ke-6 untuk Rusia, Embargo Minyak Mentah Jadi Pilihan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyambut Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell .(foto: dok.antara)

Bagikan:

JAKARTA – Perang Rusia – Ukraina belum berakhir meski banyak sanksi sudah dijatuhkan untuk negara yang dipimpin  Presiden Vladimir Putin itu. Untuk kembali menekan negara beruang merah itu, maka Uni Eropa (UE)  berharap bisa meloloskan sanksi putaran keenam terhadap Rusia.

“Rencananya pertemuan membahas sanksi baru ini akan dilakukan dalam pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri UE berikutnya,” kata kepala diplomat blok UE, Josep Borrell, Senin,2 Mei.

Josep Borrell mengatakan pada konferensi pers di Panama City, di mana dia melakukan kunjungan resmi, bahwa UE berharap untuk mengekang ekspor energi Rusia sebagai bagian dari upaya memberi sanksi kepada Moskow atas invasi ke Ukraina.

Komisi Eropa itu, cabang eksekutif UE, diperkirakan akan mengusulkan paket sanksi Uni Eropa minggu ini, termasuk kemungkinan embargo untuk membeli minyak Rusia.

Sanksi itu merupakan sebuah tindakan yang akan membuat Moskow kehilangan aliran pendapatan yang besar. Akan tapi sejauh ini sanksi itu telah memecah belah negara-negara Uni Eropa.

Borrell, yang memimpin pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri, mengatakan dia berharap UE akan dapat mengambil "langkah-langkah untuk membatasi impor ini secara signifikan" tapi mengakui sejauh ini tidak ada kesepakatan dari semua anggota.

"Tapi saya yakin bahwa, setidaknya terkait dengan impor minyak, kesepakatan ini akan mungkin terjadi antara sekarang dan pertemuan Dewan berikutnya," ucapnya, seperti dikutip Antara.

Dewan itu menjadwalkan pertemuan pada 10 Mei dan 16 Mei mendatang. Kemungkinan sanksi  embargo minyak Rusia ini akan meningkatkan harga minyak dunia, bahkan mungkin krisis energi di sejumlah negara.