JAKARTA - Adanya sejumlah politikus yang siap menjadi penjamin bagi Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab hingga Abu Bakar Ba’asyir dianggap sebagai upaya pemanfaatan situasi demi kepentingan politik mereka.
Hal ini disampaikan oleh mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono melalui akun Instagramnya @am.hendropriyono.
"Keberadaan Abu Bakar Baasyir (ABB) dan Muhammad Rizieq Shihab (MRS) dalam tahanan saat ini dimanfaatkan para politikus tertentu untuk mengail di air keruh. Mereka akan (bahkan sudah mulai) mengambil kesempatan ini untuk kepentingan politik pribadinya. Jangan sampai manuver-manuver mereka yang menyesatkan itu, memperbudak pikiran kalian terutama dari generasi muda" kata Hendropriyono seperti dikutip dari Instagramnya, Selasa, 15 Desember.
Hendropriyono mengatakan, jika terorisme merupakan pohon maka akarnya adalah radikalisme. Adapun radikalisme yang dikembangkan oleh ABB, dinilai Hendropriyono telah didukung oleh HRS.
Dia juga mengutip pernyataan Mustofa Bisri. "Berhentilah mempertuhankan dirimu sendiri dengan mengadili orang lain sebagai berbuat ma'ruf atau munkar. Berhentilah membenci, menyakiti, atau menghukum orang lain," tulisnya.
"Kalian dan tak seorang pun dari kita pernah mendapat mandat dari Allah, tidak juga dari hukum negara atau mandat dari rakyat Indonesia. Kalian hanya terjebak oleh para politikus, yang menyalahgunakan keimananmu," imbuh dia.
Masyarakat diimbau tak lagi mendengarkan ceramah atau dakwah yang menghasut atau menyebarkan berita bohong. Sebab, penceramah semacam ini mereka hanya berteriak membakar hati seolah-olah membela pemimpin dan agamanya tapi sebenarnya mereka punya maksud pribadi.
"Jangan kau dengar lagi pidato yang berkobar-kobar, ceramah atau dakwah yang menghasut dan menyebarkan berita bohong yang simpang siur. Jika kini para politikus berteriak membakar hatimu, seolah-olah membela kamu, pura-pura membela pemimpinmu dan seperti membela agama kita, sejatinya mereka hanya mau menunggangi kamu, untuk keperluan politiknya atau nafsu pribadinya. Kepada kaum ibu tolong menerangi hari depan anak-anak kita, cerahkan pikiran mereka agar mampu berpikir cerdas dan bijak demi keselamatan dan keberhasilan anak-anak kita dalam menjalani hidup," ujarnya.
Diketahui, ada sejumlah politikus yang mengatakan siap untuk menjadi penjamin penangguhan penahanan Rizieq yang ditahan akibat kasus pelanggaran protokol kesehatan. Salah satunya adalah politikus Partai Gerindra Fadli Zon.
Lewat video yang diunggahnya di YouTube, dia berharap penjaminan ini bisa menangguhkan penahanan pentolan FPI tersebut.
"Mudah-mudahan dengan penjaminan ini bisa menangguhkan penahanan Habib Rizieq," ujar Fadli Zon dalam akunnya tersebut.
Selain itu, dia menyesalkan proses yang terjadi pada Rizieq Shihab dari proses penetapan tersangka yang terburu-buru, penahanan, dan terutama pembunuhan terhadap enam laskar FPI pada Senin, 7 Desember lalu di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
BACA JUGA:
Anggota DPR ini mengatakan pada tanggal 13 Desember, ketika Rizieq diperiksa sebagai tersangka selama belasan jam tentang tuduhan diragukan dan masih sangat sumir tentang protokol kesehatan, Rizieq akhirnya ditahan polisi.
"Ribuan kasus pelanggaran protokol kesehatan. Hanya satu diproses dengan cara luar biasa, bahkan melalui pembunuhan," ungkapnya.
Karena itu dia bersedia menjaminkan dirinya untuk penangguhan penahanan terhadap Habib Rizieq.
"Mudah-mudahan semakin banyak orang berbuat yang sama. Karena saya yakin, banyak semua umat Islam bahwa Rizieq tidak bersalah. Kalau pun ada pelanggaran terhadap kerumunan saat itu, maka telah dilakukan pembayaran denda," kata dia.