Bagikan:

JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko merespons pernyataan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang mengaku siap melaksanakan rekonsiliasi dengan pemerintah. Mantan Panglima TNI ini mengaku bingung mengenai rekonsiliasi yang disuarakan Rizieq, sebab selama ini pemerintah merasa tak ada permasalahan.

"Menurut saya, apa yang direkonsiliasi dengan Pak Habib Rizieq? Kita tidak ada masalah," kata Moeldoko kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 13 November.

Lewat tayangan Front TV, Rizieq itu mengaku siap melaksanakan rekonsiliasi dengan pemerintah dengan sejumlah syarat yang harus dipenuhi dan salah satunya adalah dengan membebaskan beberapa tahanan polisi.

"Bebaskan ustad Abu Bakar Baasyir yang saat ini sudah sepuh, lalu Bahar bin Smith, Doktor Syahganda Nainggolan, Anton Permana, Jumhur Hidayat. Bebaskan buruh, mahasiswa, pendemo, pelajar yang masih memenuhi tahanan dan tunjukkan niat baik," kata Rizieq dalam tayangan video tersebut.

Melalui rekonsiliasi ini, Rizieq juga mengaku siap memberikan solusi terbaik bagi permasalah negara yang saat ini sedang menimpa umat, bangsa, dan negara serta pejabat dan masyarakat. Dirinya bahkan mengatakan, pemerintah tinggal menyiapkan waktu dan tempat untuk memulai dialog mempersiapkan rekonsiliasi tersebut.

Soal pernyataan Rizieq, Moeldoko menyebut pemerintah tak ada masalah dengan Rizieq. Salah satunya dibuktikan dengan bagaimana Rizieq Shihab bisa kembali pulang ke Indonesia tanpa ada gangguan.

"Dari awal kita katakan Pak Habib Rizieq mau pulang, ya pulang-pulang saja. Pergi-pergi sendiri, pulang-pulang silakan. Buktinya pulang enggak ada masalah kok. Apakah kita mencegat, nggak," tegasnya.

Bukti lain jika pemerintah tak punya masalah apapun dengan Rizieq adalah dengan adanya pengawalan dari aparat selama perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta hingga ke kediamannya di Petamburan, Jakarta Pusat. 

"Aparat keamanan justru kita wanti-wanti, kawal dengan baik, jangan diganggu walaupun mereka sendiri yang menganggu, menganggu jalan maksudnya, menganggu publik," kata Moeldoko.

Karena itu, Moeldoko meminta Rizieq untuk kembali menjelaskan pernyataannya soal rekonsiliasi tersebut agar tidak menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat. Apalagi, saat ini tidak perlu ada rekonsiliasi apapun yang harus dilakukan.

"Jadi menurut saya istilah rekonsiliasi itu, apanya yang mau direkonsiliasi. Asal semuanya baik-baik bekerja, enggak ada masalah. Kita posisinya baik-baik saja," jelasnya.

Lebih lanjut, Moeldoko juga menegaskan selama ini pemerintah tidak pernah melakukan kriminalisasi terhadap ulama dan tidak akan pernah melakukan hal tersebut. Selain itu, negara juga selama ini telah berupaya memberikan perlindungan kepada warganya tanpa terkecuali.

"Negara itu melindungi segenap bangsa. Itu tugas negara. Jadi siapa yang dikriminalisasi? Ya, yang salah. Terus yang salah siapa? Ya, enggak ngerti, apakah dia ulama apakah dia ini. Tapi jangan terus bahasanya kriminalisasi ulama. Enggak," pungkasnya.