Invasi Rusia Genap Sembilan Bulan, Ukraina Berusaha Pulihkan Jaringan Listrik Jelang Musim Dingin
Pemadam Ukraina berusaha memadamkan api akibat serangan roket Rusia. (Wikimedia Commons/State Emergency Service of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Jaringan energi Ukraina tertatih-tatih di ambang kehancuran, saat negara itu berjuang untuk memperbaiki infrastrukturnya yang rusak, menyusul gelombang terbaru serangan rudal jelajah Rusia.

Negara itu telah mengalami pemadaman darurat selama berminggu-minggu di tengah berlanjutnya pemboman Rusia.

Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan, lebih dari dua pertiga wilayah ibu kota masih terputus pada Hari Kamis setelah rentetan hari sebelumnya, meskipun pekerja negara di ibu kota memulihkan beberapa layanan air dalam semalam.

"Tujuh puluh persen ibu kota tetap tanpa listrik," kata Klitschko, dikutip dari The National News 25 November.

"Perusahaan energi melakukan segala upaya untuk mengembalikannya secepat mungkin," sambungnya.

Hari Kamis kemarin menandai genap sembilan bulan invasi Rusia ke Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari lalu.

Ukraina menuduh pasukan Rusia mengerahkan drone penyerang dan menembakkan sekitar 70 rudal jelajah ke sasaran di seluruh negeri pada hari Rabu.

Para pejabat mengatakan 10 orang tewas dan sekitar 50 lainnya luka-luka dalam serangan itu, termasuk seorang bayi yang baru lahir, yang meninggal setelah bangsal bersalin di wilayah Zaporizhzhia selatan Ukraina runtuh setelah serangan roket.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada Hari Rabu, lebih dari 60 roket Rusia menghantam fasilitas energi dan objek sipil, membuat sebagian besar negara itu tenggelam dalam kegelapan.

Terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan hanya fasilitas energi yang terkait dengan "sistem komando dan kontrol militer Ukraina" yang menjadi sasaran.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Igor Konashenkov mengatakan, Angkatan Bersenjata Rusia telah "meluncurkan serangan senjata jarak jauh presisi tinggi berbasis udara, laut dan darat terhadap komando militer, sistem kontrol Ukraina dan fasilitas energi terkait".

Dia mengatakan operasi terhadap infrastruktur energi sudah berakhir.

"Target telah tercapai, semua objek yang ditugaskan telah tercapai," kata Konashenkov.

"Saya ingin menekankan bahwa tidak ada satu pun serangan yang dilakukan terhadap sasaran di dalam kota Kyiv."

"Semua penghancuran yang diumumkan oleh rezim Kyiv di kota itu adalah akibat jatuhnya rudal sistem pertahanan udara asing dan Ukraina yang terletak di daerah pemukiman ibu kota Ukraina," terangnya.

Dikatakan, penargetan fasilitas listrik bertujuan untuk memaksa penyerahan Ukraina, setelah sembilan bulan perang membuat pasukan Rusia gagal di sebagian besar tujuan teritorial yang ditargetkan.