Bagikan:

JAKARTA - Panglima pasukan Rusia di Ukraina Jenderal Sergei Surovikin tengah berada di bawah tekanan, untuk membuktikan penarikan mundur tentaranya di Kherson adalah hal tepat.

Sergei Surovikin, yang dijuluki 'Armageddon' oleh media Rusia karena reputasinya yang bengis, pada 9 November merekomendasikan pasukan Moskow keluar dari Kherson dan tepi barat Sungai Dnipro, di mana mereka terancam bahaya.

Jenderal veteran perang di Chechnya dan Suriah berusia 56 tahun yang dilantik oleh Presiden Vladimir Putin itu berpendapat, penarikan yang diselesaikan dua hari kemudian tersebut akan memungkinkan Moskow untuk menyimpan peralatan dan mengerahkan kembali pasukan di sana, yang diperkirakan oleh Amerika Serikat sebesar 30.000 pasukan, untuk menyerang di tempat lain.

Beberapa dari pasukan itu telah dipindahkan dari selatan ke timur Ukraina, di mana pertempuran sengit berkecamuk. Penerima gelar Pahlawan Rusia itu berada di bawah tekanan di puncak musim dingin, untuk menunjukkan taruhannya adalah yang benar.

"Kami menunggu hasil cemerlang Anda dan berdoa untuk Anda, saya berdoa untuk Anda setiap hari," kata Margarita Simonyan, pemimpin redaksi RT TV, salah satu pendukung publik utama perang, kepada Surovikin dalam siaran TV akhir pekan, melansir Reuters 21 November.

sergei surovikin
Jenderal Sergei Surovikin. (Wikimedia Commons/Министерство обороны Российской Федерации)

Simonyan mendesak Surovikin untuk mengabaikan "omong kosong" dari para kritikus, merujuk pada blogger militer berpengaruh yang tidak senang dengan penarikan mundur tersebut.

Salah satu blogger itu, Vladlen Tatarsky, yang memiliki lebih dari setengah juta pengikut di layanan pesan Telegram, marah atas kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke Kherson pasca retret, mempertanyakan mengapa Moskow tidak membunuhnya.

"Untuk apa kita menumpahkan darah kita? Mengapa Zelenskiy bisa dengan tenang datang ke Kherson?" Tatarsky bertanya dalam sebuah unggahan video.

"Secara simbolis akan sangat bagus jika Geran (sejenis drone) telah mendarat di kepalanya, tetapi itu tidak terjadi. Mengapa? Entah kita berperang penuh atau tidak ada yang berhasil."

Sementara itu, nasionalis Rusia Alexander Dugin, yang putrinya Darya dibunuh di luar Moskow pada Agustus lalu telah menambah tekanan pada Surovikin, dengan mengatakan Kherson adalah bagian terakhir dari wilayah Ukraina yang dapat diserahkan Rusia.

"Batas telah tercapai," tegas Dugin kepada outlet berita online nasionalis Tsargrad.

sergei surovikin
(Ki-ka) Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, Panglima Angkatan Bersenjata Rusia Jenderal Valery Gerasimov, Presiden Vladimir Putin dan Jenderal Sergei Surovikin. (Wikimedia Commons/Kremlin.ru)

Pejabat senior Pemerintah Rusia mengatakan, mereka menginginkan Kherson kembali pada titik tertentu, yang tampaknya sulit dicapai dalam waktu dekat.

Mengambil tempat baru di timur melawan militer Ukraina yang bermotivasi tinggi dan diperlengkapi Barat bukanlah tugas yang mudah, terutama di musim dingin.

Kyiv sendiri telah berjanji untuk terus merebut kembali wilayah, dengan pejabat Rusia memperingatkan mereka menduga mungkin mencoba membuka front ketiga di barat dengan pasukan yang dikerahkan kembali dari Kherson.

Surovikin juga diminta oleh beberapa orang untuk meningkatkan kampanye pengeboman Moskow terhadap infrastruktur energi Ukraina, sebuah taktik yang disarankan Kremlin dirancang untuk membawa Ukraina ke meja perundingan.

Vladimir Solovyov, salah satu pembawa acara bincang-bincang politik ultra-nasionalis Rusia yang paling terkenal, mengatakan minggu lalu: "Saya memohon kepada Pahlawan Rusia Jenderal Angkatan Darat Surovikin: Kamerad Jenderal Angkatan Darat, saya meminta Anda untuk menyelesaikan penghancuran total infrastruktur energi dari Junta Nazi Ukraina."

Diketahui, penunjukan Surovikin pada 8 Oktober adalah pertama kalinya Rusia secara terbuka menunjuk komandan keseluruhan pasukannya di Ukraina.

Penarikan Kherson berjalan lebih cepat dan lebih lancar daripada yang diperkirakan banyak analis militer Barat, dengan seorang pejabat senior militer AS mengatakan kepada Reuters, penarikan itu "relatif teratur" dibandingkan dengan penarikan mundur Rusia sebelumnya.

sergeri surovikin
Jenderal Sergei Surovikin bersama Presiden Vladimir Putin. (Wikimedia Commons/Mil.ru)

Kendati demikian, Menteri Pertahanan Ukraina dan diplomat Barat mengatakan, Jenderal Surovikin telah membawa disiplin yang lebih besar, serta lebih brutal dengan meningkatkan serangan infrastrukturnya.

"Surovikin telah membuat perbedaan besar dalam cara mereka berfungsi," kata Anthony Brenton, mantan Duta besar Inggris untuk Rusia.

"Ada lebih banyak rasa koherensi dan tujuan yang masuk akal tentang apa yang Rusia lakukan sekarang secara militer."

Di beberapa kalangan Rusia, pengangkatannya dipandang sebagai menyiapkan orang yang berpotensi jatuh sambil melindungi Putin dan, pada tingkat yang lebih rendah, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, dari kritik langsung.

"Jelas penunjukan Surovikin dan pujian yang diberikan padanya, setidaknya sebagian karena kebutuhan untuk menciptakan sosok dengan mandat untuk tindakan 'memalukan' yang tidak ingin dilakukan Putin atas namanya sendiri," kata Alexander Baunov, mantan diplomat Rusia yang sekarang menjadi peneliti senior di wadah pemikir Carnegie Endowment for International Peace.

Surovikin cocok, kata Baunov, karena citranya sebagai orang Siberia yang bersedia menggunakan taktik brutal, untuk mendapatkan hasil menarik bagi kaum nasionalis Rusia, dia memiliki wewenang di mata mereka untuk mengawasi mundurnya tanpa membuka terlalu banyak divisi internal yang berbahaya.

"Jenderal telah menggunakan setengah mandatnya. Sekarang dia diharapkan menggunakan setengah lainnya," kata Baunov.