IPW Minta Polisi Tak Pandang Bulu Usut Kasus Kekerasan yang Dilakukan Anak Petinggi Polri di PTIK
Orang tua korban/ Foto: IST

Bagikan:

JAKARTA - Kasus dugaan kekerasan yang dilakukan anak petinggi Polri terhadap temannya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu, mendapat sorotan dari Indonesia Police Watch (IPW).

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso meminta kepada pihak kepolisian untuk menindaklanjuti kasus itu tanpa pandang bulu, meski terduga pelaku merupakan anak petinggi polri berpangkat komisaris besar (Kombes).

“Mendesak agar proses hukum terhadap pelaku kekerasan diproses oleh polres jaksel tidak pandang bulu apalagi melindungi walaupun ayahnya adalah seorang anggota polisi berpangkat kombes,” kata Sugeng dalam keteranganya, Minggu, 20 November.

Selain itu, Sugeng meminta untuk terduga pelaku agar tidak terima dalam calon akademi polisi (Akpol). Pasalnya tindakan yang dilakukan anak petinggi polri itu tidak dapat ditorelir sebagai jajaran kepolisian.

“Bibit kekerasan sudah ada, karenanya kalaupun RC mengikuti pendidikan menjadi catatan bahwa tindakan kekerasan tersebut tidak ditorelir bisa menjadi alasan utk menolak masuknya RC dalam jajaran calon Akpol,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Seorang anak petinggi Polri di Kalimantan Utara (Kaltara) berinsial RC (20) dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Hal ini terjadi karena pelaku diduga memukuli temannya berinsial MFB (16) saat masuk Akademi Kepolisian (Akpol).

Ibu korban, Yusnawati mengatakan kejadian itu terjadi di PTIK Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Sabtu, 12 November.

Adapun laporannya telah teregister dengan nomor LP/3596/XI/2022/RJS, Sabtu 12 November 2022. Selain itu pihaknya juga telah menyerahkan bukti hasil visum terhadap korban.