Rusia Luncurkan 110 Rudal dan 10 Drone Buatan Iran, Presiden Zelensky Sebut Targetkan Infrastruktur Energi
Petugas penyelamat di apartemen Kyiv, Ukraina yang terkena serangan Rusia. (Wikimedia Commons/State Emergency Service of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Rusia menghantam kota-kota di seluruh Ukraina dengan rudal pada Hari Selasa, serangan yang menurut Kyiv adalah gelombang serangan terberat hampir sembilan bulan setelah invasi Rusia.

Beberapa dari rudal-rudal yang diluncurkan kemarin menghantam kota barat Lviv, kurang dari 80 km dari perbatasan dengan Polandia.

Sirene serangan udara meraung dan ledakan terdengar di hampir selusin kota besar Ukraina, menggemakan pola dalam beberapa minggu terakhir saat Moskow menyerang jauh dari garis depan setelah 'kalah' di medan perang.

Rusia telah meluncurkan 110 rudal dan 10 drone serangan buatan Iran ke Ukraina pada sore hari, kata Staf Umum angkatan bersenjata Ukraina dalam sebuah pernyataan.

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan, target utama serangan rudal adalah infrastruktur energi, seperti sebelumnya, meskipun menambahkan hanya 10 target yang dituju yang telah terkena.

"Sudah jelas apa yang diinginkan musuh. Dia tidak akan mencapai ini," katanya dalam sebuah pidato video di aplikasi perpesanan Telegram, melansir Reuters 16 November.

Kyiv mengatakan serangan semacam itu hanya memperkuat tekadnya untuk mengusir pasukan Rusia yang menyerbu pada Februari.

Di ibu kota Kyiv, api keluar dari blok apartemen berlantai lima setelah dihantam oleh apa yang menurut penduduk tampaknya merupakan pecahan rudal yang ditembak jatuh.

Layanan darurat mengatakan satu orang dipastikan tewas dan satu lainnya terluka. Wali Kota Kyiv mengatakan separuh ibu kota dibiarkan tanpa listrik.

Serangan atau ledakan lainnya dilaporkan di kota-kota mulai dari Lviv dan Zhytomyr di barat hingga Kryvy Rih di selatan dan Kharkiv di timur. Pejabat daerah melaporkan beberapa serangan telah mematikan listrik, air dan pemanas.

Serangan itu telah menyebabkan jutaan warga Ukraina kehilangan energi di 16 dari 24 wilayah negara itu termasuk Kyiv, kata kantor kemanusiaan PBB (OCHA) dalam sebuah pernyataan.

Sementara, mengutip BBC, Presiden Zelensky juga menuduh Rusia mencoba "mengubah hawa dingin menjadi senjata melawan jutaan orang" dengan membom infrastruktur energi utama Ukraina menjelang musim dingin, saat mengikuti KTT G20 Bali secara daring.