NasDem Dinilai Leluasa Kampanyekan Anies Maju Pilpres 2024 Jika Dilepas Jokowi dari Kabinet
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Presiden Jokowi saat Pembukaan Sekolah Legislatof Partai NasDem di Pancoran, Jakarta pada 16 Juli 2019. (Antara-Desca L N)

Bagikan:

JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga menilai, ketidakhadiran Presiden Jokowi saat perayaan ulang tahun (HUT) ke-11 Partai NasDem mengindikasikan hubungan kedua belah pihak sudah terganggu.

Menurutnya, Jokowi semestinya bisa mengucapkan selamat ke partai besutan Surya Paloh itu secara tidak langsung jika sedang dihadapi kesibukan sebagai kepala negara.

"(Deklarasi Anies) tampaknya membuat Jokowi sudah mengabaikan NasDem sebagai salah satu partai koalisi pendukung pemerintah," ujar Jamiluddin, Senin, 14 November.

Hubungan yang merenggang itu selepas Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.

Jamiluddin menganggap hubungan yang berjarak itu semestinya ditindaklanjuti dengan melepas Partai NasDem dari partai koalisi pendukung pemerintahan.

Upaya menjadikan jelas dengan melepaskan diri dari koalisi itu, lanjut dia, agar NasDem lebih leluasa mengampanyekan Anies menuju Pilpres 2024.

"Bagi NasDem, bila dilepas dari koalisi akan membuatnya lebih leluasa dalam mengusung Anies. NasDem tidak punya beban lagi membawa Anies berkampanye ke seluruh Indonesia," pungkasnya.