JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menegaskan tak akan meminta menteri dari partainya untuk mengundurkan diri, mengikuti langkah Mahfud MD yang mundur dari jabatan Menko Polhukam karena tak lagi sejalan dengan Jokowi.
Ali memandang, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar sebagai menteri dari NasDem tidak memiliki konflik kepentingan secara langsung dalam Pilpres 2024.
Serupa juga dengan sikap para menteri dari PKB yang kini mengusung capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, menurut Ali.
"Itu hal yang berbeda ya. Menteri-Menteri tersebut tidak punya conflict of interest secara langsung. Mereka bukan bagian daripada orang yang sedang melakukan kompetisi. Kompetisi ini dilakukan oleh partai, bukan orang," kata Ali saat dihubungi, Kamis, 1 Februari.
Ali melanjutkan, posisi NasDem dan PKB berada dalam pemerintahan Jokowi yang dibentuk sejak 2019.
Meskipun kini NasDem dan PKB berkoalisi pada capres-cawapres yang kerap mengkritik pemerintah, Ali menyerahkan kepada Jokowi jika ingin me-reshuffle menterinya.
"Kabinet ini sudah dibentuk sejak 2019. Bahwa koalisi pemerintahan ini dibentuk oleh Jokowi, NasDem, PDIP, dan beberapa partai lainnya. Ini adalah tanggung jawab dan komitmen karena menteri-menteri PKB dan NasDem adalah melaksanakan kebijakan Presiden Jokowi, bukan kebijakan partai," urainya.
Di satu sisi Ali mengaku heran mengapa Mahfud baru sekarang menyatakan akan mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Maju.
"Harusnya dari awal. Harusnya dari kemarin kemarin ya," ujar Ali.
Menurut Ali, keputusan Mahfud terlambat karena kini statusnya sudah sebagai calon wakil presiden atau cawapres. Apalagi hari pemungutan suara hanya tinggal dua minggu.
"Harusnya kemarin-kemarin, ketika Pak Mahfud resmi menjadi calon wakil presiden," tutur Ali.
BACA JUGA:
Kendati demikian Ali menghargai keputusan Mahfud. Sebab, Ali melihat ada konflik kepentingan status Mahfud sebagai menteri sekaligus kontestan pilpres 2024.
"Nah, bersyukurlah kemudian hari ini Pak Mahfud mengundurkan diri," tutupnya.