Pertemuan Golkar dengan Projo Tegaskan KIB Bakal Teruskan <i>Legacy</i> Jokowi
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi berfoto di tengah dalam silaturahmi bersama sejumlah kelompok relawan Jokowi yang tergabung dalam Musra (ANTARA-Melalusa Susthira K.)

Bagikan:

JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menganggap ada hubungan yang terjalin antara Partai Golkar dengan Relawan Pro Jokowi (Projo) menjelang Pemilu 2024.

Dia menilai pertemuan Golkar dan Projo belum lama ini juga simbol kedekatan mereka dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam pertemuan pun disepakati kedua pimpinan menunggu arahan kepala negara terkait pencapresan.

“Airlangga pernah bilang, soal capres KIB menunggu arahan Presiden Jokowi, begitu juga dengan Projo,” ujar Ujang, Kamis, 10 November.

Menurut Ujang, pertemuan dengan relawan Jokowi itu bukan lah suatu kebetulan. Dalam beberapa kesempatan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) juga sempat menyinggung soal legacy pemerintahan saat ini. KIB menyatakan bakal meneruskan warisan Presiden Jokowi.

"Koalisi Indonesia Bersatu juga disebut akan meneruskan legacy Presiden Jokowi," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama dengan Ketua Umum Projo Budi Arie bertemu di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin, 7 November.

"Pertemuan silaturahmi dengan panitia nasional Musra, dilaksanakan dalam rangka untuk mendengarkan penyelenggara Musra yang sudah dilaksanakan beberapa kali dan juga tentunya akan diselenggarakan di beberapa wilayah lain," kata Airlangga.

Sementara Ketua Umum Projo, Budi Arie, mengungkapkan pertemuan dengan Golkar tidak hanya membahas hasil Musyawarah Rakyat (Musra). Namun, Budi bilang dalam tiap safari politiknya, relawan Jokowi yang tergabung dalam Projo akan berbincang seputar agenda kebangsaan dan kerakyatan.

"Dan inilah (tujuan) ke kantor Golkar, karena kami ingin juga berdiskusi dan menyampaikan hasil-hasil Musra bukan hanya nama capres-cawapres tapi juga isu yang aktual sangat dibutuhkan oleh warga atau masyarakat di mana Musra dilakukan," ungkap Budi.